Kalau kamu hobi cosplay dan nonton
video-video di youtube, pasti sudah gak asing lagi dengan COSPLAY: THE SERIES, serial
youtube buatan sekelompok anak muda yang berdomisili di Malang dan Bandung yang
berhasil mendatangkan ribuan penonton dari seluruh dunia dan menarik perhatian
filmmaker dan cosplayer Internasional. Gak hanya berhenti di situ, dengan usaha
sendiri mereka mengembangkan karyanya menjadi komik, game online, hingga
menjadi serial youtube pertama di dunia yang diadaptasi ke dalam novel.
PlotPoint cukup beruntung bisa duduk
dan ngobrol bareng kreator dan penulis Novel Cosplay The Series, Bonni
Rambatan. Simak yuk guys!
PlotPoint (P): Gimana
sih awalnya kamu bikin serial Cosplay The
Series?
Bonni (B): Saya
selalu tertarik untuk membuat web series, dan setelah melihat komunitas cosplay
dan dinamika masing-masing individunya, saya jadi tergerak untuk membuat web
series tentang dunia cosplay.
P: Kenapa memilih
mengangkat Cosplay? Apa menariknya?
B: Dedikasi dan kreatifitas cosplayer yang keren banget! Banyak banget hal yang
dilalui cosplayer yang jarang diketahui para non-cosplayer. Mereka berani
capek, kepanasan, dan ga nyaman demi memerankan karakter yang sedang mereka
cosplaykan, dan selalu rajin berlatih dan menemukan teknik-teknik baru untuk
membuat kostum dan melakukan performance mereka. Dan semua tetap dijalani
walaupun banyak orang yang memandang aneh dan orangtua yang menentang. Semua
permasalahan tadi bagi saya amat menarik untuk digarap sebagai sebuah
cerita berseri.
P: Ide ceritanya
sendiri dapet dari mana bon? bisa diceritain sedikit gak soal proses nulis
skenarionya?
B: Saya dapat
banyak inspirasi dari para cosplayer itu sendiri, serta dari berbagai set dan
sumberdaya yang tersedia. Karena semuanya indie, banyak scenario yang digubah
justru dari set dan sumberdaya yang kami miliki agar memudahkan proses
produksi.
P: Kamu kan
berdomisili di Malang.. dan sebagian teman-teman yang ikutan CTS ini
domisilinya di Bandung. Gimana tuh akhirnya bisa jadi juga nih projectnya? Dan
pasti banyak banget kan kendalanya.. apa yang bikin lo dan teman-teman semangat
buat nyelesaikan project ini?
B: Fans! Dukungan dari teman maupun
orang-orang tak dikenal yang telah menikmati CTS merupakan faktor yang amat
memotivasi kami.
P: Dari mana
kalian mendapatkan dana untuk pengerjaan project ini?
B: Untuk dua
season pertama kami, kami menggunakan dana sendiri, hingga meminjam orangtua
dan makan mie instan berturut-turut demi selesainya proyek ini :D Belakangan, kami akhirnya dilirik oleh
label PT Nagaraja FMFE Nusantara yang merupakan label cabang langsung dari FMFE
di Jepang, dan kami harap produksi berikutnya bisa lebih profesional dan keren!
P: Keren! Trus.. kenapa memilih media
youtube?
B: Alasannya
supaya bias ditonton oleh sebanyak
mungkin orang dari seluruh dunia kapan saja secara cuma-cuma J
P: Responnya dari pemirsa youtube
gimana?
B: Amat banyak yang mendukung dan merespon
secara positif. Benar-benar di luar dugaan, kami seneng banget! Responnya datang dari berbagai negara.
Malah, yang dari Indonesia sendiri hanya sekitar 60%, sisanya luar negeri. Para
filmmaker, cosplayer, dan pengamat budaya dari dalam maupun luar negeri pun
ikut memberikan komentar, seperti Matt Feuerstein
(filmmaker AS), NadiaSK (wakil WCS Italia), Diana S. Nugroho (Japan Foundation
Jakarta), dst, bahkan ketika serialnya baru tayang satu-dua episode. Yang
paling membuat saya tergerak adalah para fans yang mengatakan betapa cerita ini
telah menyentuh dan menginspirasi mereka -- saya jadi makin tergerak untuk
berkarya lebih baik.
P: Gimana ceritanya serial youtube CTS
ini bisa diadaptasi jadi novel?
B: CTS ditemukan oleh Kak Ame dan Kak
Gina dari PlotPoint, dan saya ditawari untuk membuat versi novelnya. Tentunya
saya tertarik! :D
P: Apa beda novel dengan di serial youtubenya?
B: Di novel banyak terdapat adegan,
penggalian karakter, dan monolog internal yang tidak mungkin ditunjukkan dalam
serial YouTube-nya yang berdurasi hanya lima menitan.
P: Ceritain dong gimana proses
adaptasi dari serial ke novel?
B: Seruuu! Menantang, karena formatnya cukup
jauh berbeda, namun untungnya saya dibimbing para editor yang sabar dan keren.
Kalo dari proses menulisnya sendiri buat saya yang paling seru
itu rapat membahas perkembangan karakter dalam plot di kantor PlotPoint, dan
menelaah berbagai referensi sastra dan film bersama-sama. Saya belajar banyak banget!
P: Apa yang mau lo sampaikan melalui
novel ini?
B: Tema besar CTS adalah pencarian
jati diri dan prinsip kebenaran di antara berbagai konflik pandangan hidup.
Baik dalam situasi drama remaja maupun peperangan superhero yang akan terjadi
dalam CTS, tekstur ini yang menjadi garis dasar saya dalam berkarya.
P: Setelah
novel ini akan ada apa lagi nih Bon dari CTS?
B: Rencanya sih kami ingin memperluas
franchise CTS ini dan mengeluarkan berbagai produk merchandise dan PC games J
Namun untuk saat ini kami belum bisa menjanjikan apa-apa perihal tanggal
rilisnya.
P: Keren! Hehehe.. Ada pesan buat
teman-teman di luar sana yang berniat bikin web series atau novel?
B: Know your purpose! Menurut saya yang paling penting dalam berkarya
adalah mengenal diri kita sendiri dan apa yang ingin kita sampaikan pada dunia
sebagai seorang penulis. Tujuan yang kuat dan jelas amat penting agar kita bisa
terus semangat dan tidak bosan dalam berkarya.
Mau lihat seperti apa edisi pertama dari 9 seri novel Cosplay:The Series? Kamu bisa lihat previewnya di sini: http://issuu.com/plotpoint/docs/cosplay_the_series_issuu?mode=window&backgroundColor=%23222222
Kamu bisa kenalan lebih jauh dengan tim Cosplay: The Series di sini:
Website : www.cosplaytheseries.com ,
Facebook
: www.facebook.com/cosplaytheseries
Twitter : @cosplayts
No comments:
Post a Comment