Wednesday, February 27, 2013

Pengumuman Pemenang "Surat Cinta untuk Film Indonesia"


Halo teman-teman PlotPoint.

Setelah membaca 453 tulisan peserta lomba menulis Surat Cinta untuk Film Indonesia yang diadakan oleh Plotpoint Kreatif dan @FILM_Indonesia, kurator/juri Adrian Jonathan dan Hikmat Darmawan sepakat memilih lima pemenang.

Sebelum itu, sedikit catatan: tak seluruh tulisan yang masuk memenuhi syarat lomba. Lebih dari sepuluh tulisan tak bicara film, tapi bicara cinta dan kisah-kisah cinta pribadi. Malah, ada yang jadi cerpen cinta-romantis.  Tapi, rata-rata berhasil mengungkapkan pandangan pribadi atas pertanyaan dasar lomba ini: "mengapa film Indonesia harus ada."

Dari sekian asal daerah peserta, banyak ragam pendapat tentang film Indonesia. Umumnya optimis, atau penuh harap, film Indonesia harus ada. Para juri lantas menilai tulisan yang masuk berdasarkan pertimbangan:

1. Personalitas tulisan. Cerita yang sangat khas, pandangan yang unik, cara ungkap yang bukan hanya menarik tapi juga pribadi, mendapat nilai tinggi dari kami.

2. Kami juga memberi nilai tinggi pada keragaman latar belakang penulis dan tulisan. Latar si penulis, tempat tinggalnya, membentuk keragaman pendapat yang menarik, dan kami anggap penting untuk menangkap wakil-wakil suara penonton dan pencinta film Indonesia secara agak lengkap.

Dengan segala pertimbangan itu, maka kami memutuskan pemenang (tidak diurut secara hirarki kejuaraan, tapi lebih secara urutan masuknya naskah) adalah:

#50 - Dedik Ariyanto - AKU DAN FILEM BIOSKOP
#67 - Beni Setia - INFERIORITAS FILM INDONESIA.
#215 - Dian Nafi - BELI ALAT PIJAT DAPAT SEPEDA DAN PERAHU KERTAS
#241 - Senjamera - MERINDING DISKONYA FILM HOROR INDONESIA
#408 - Taufiqur Rizal - BURUK TAK SELALU BURUK

Demikian keputusan juri. Selamat kepada para pemenang. 

Jakarta, 27 Februari 2013.

Tertanda, 
Adrian Jonathan, Hikmat Darmawan,
@FILM_Indonesia & Tim PlotPoint

Friday, February 22, 2013

Akademi Bercerita: Sekolah Menulis Dari PlotPoint dan Bentang Pustaka




Dibuka: Akademi Bercerita Angkatan I tahun 2013

Akademi Bercerita percaya bawah cerita adalah kunci. Cerita yang hebat itu menginspirasi, menggerakkan orang, dan bisa membuka potensi hidup. Kami percaya cerita hebat lah yang akan membentuk dunia menjadi lebih baik. Kami percaya setiap orang punya cerita yang hebat. Namun apalah arti sebuah cerita tanpa kemampuan bercerita?
Akademi Bercerita adalah wadah mengasah skill bercerita untuk teman-teman Bentang Pustaka dan PlotPoint Kreatif secara gratis. Akademi ini lahir dari kegelisahan akan kurangnya cerita serta pencerita yang berkualitas dan punya lokalitas tinggi. Kami percaya untuk memaksimalkan industri buku maka setiap pekerjanya wajib mempunyai keahlian bercerita selain keahlian teknis pada tiap bidangnya.
Untuk itulah kami, membuka kesempatan bagi peserta terpilih untuk mengikuti seluruh sesi Akademi Bercerita belajar teori dan praktik menulis. Kelas akan dibuka di Jakarta danYogyakarta.
Materi 
Secara umum, peserta akan belajar tentang 1) siasat menggali, menemukan, dan mengolah ide sederhana menjadi luar biasa; 2) storytelling: struktur, peran dan kekuatan sebuah cerita, dan aplikasinya dalam penulisan buku; 3) menyusun rencana penulisan buku, mengatur jadwal, dan menulis efektif sesuai tenggat waktu.
Kelas Fiksi (Novel)
• Pengantar Penerbitan, Seluk beluk penerbitan, royalti, kontrak, distribusi, promosi, kemasan
• Storytelling, premis & tema, alur (plot, konflik, dan setting), karakterisasi, sudut pandang, dialog, teknik menulis novel, diksi
• Melakukan riset yang efektif dan akurat untuk menulis buku populer.
Kelas Fiksi (Cerita Pendek)
• Pengantar Penerbitan, Seluk beluk penerbitan, royalti, kontrak, distribusi, promosi, kemasan
• Storytelling, gambaran besar cerita pendek, ide, karakter, konflik, plot dan struktur, setting, pilihan kata, susunan kalimat, penyuntingan naskah cerita pendek
• Melakukan riset yang efektif dan akurat untuk menulis buku populer.
Kelas Non Fiksi
• Pengantar Penerbitan, Seluk beluk penerbitan, royalty, kontrak, distribusi, promosi, kemasan.
• Storytelling, jenis tulisan fiksi, angle, struktur tulisan (judul, lead, paragraph, closing), diksi, logika kalimat, penggayaan kalimat, reportase dan riset, susastra
• Proses editing buku, desain, plot buku.
Ketentuan
1. Tema bebas terbagi menjadi 3 kategori: fiksi novel, fiksi cerita pendek dan non fiksi.
2. Naskah merupakan karya asli dan bukan terjemahan atau saduran.
3. Naskah belum pernah dipublikasikan di media cetak atau elektronik, serta tidak sedang diikutsertakan di kompetisi/lomba serupa.
4. Untuk kategori novel  panjang minimal 20 halaman, untuk kategori cerita pendek kirimkan minimal 4 contoh cerita pendekmu, sedangkan untuk naskah non fiksi yang dikirimkan adalah proposal buku non fiksi yang ingin kamu buat. Naskah diketik pada HVS ukuran A4; spasi 1,5; font Times New Roman; dan, ukuran font 12 point
5. Melampirkan formulir yang sudah diisi dan foto. Formulir dapat diunduh disini. Formulir harus dibubuhi tanda tangan (dapat dengan cara diprint, tanda tangan, scan, kemudian kirimkan via email).
6. Naskah dikirimkan ke email: akademibercerita@gmail.com dengan format subjek email: “kota-kategori”. Contoh: “Jogja-Fiksi Novel” atau “Jakarta-Non Fiksi”.
7. Keputusan panita tidak dapat diganggu gugat.
8. Penulis yang naskahnya terpilih akan menjadi peserta Akademi Bercerita.
9. Naskah-naskah yang terpilih menjadi milik Akademi Bercerita dan akan diterbitkan.
Kriteria Peserta
• Laki-laki/Perempuan, usia maksimal 35 tahun
• Bercita-cita menjadi penulis buku produktif dan bermutu
• Pelajar, mahasiswa, umum
• Sanggup mengikuti seluruh sesi Akademi Bercerita dan kegiatan yang terkait
• Disiplin Bertanggung jawab dan berkomitmen
• Bersedia menyetujui semua kententuan yang ditetapkan selama program berlangsung
Tanggal Penting
Yogyakarta
Pendaftaran : 15 Februari – 22 Februari 2013
Seleksi : 23 – 25 Februari 2013
Pengumuman : 26 Februari 2013
Program dimulai tanggal: 1 Maret 2013 (Fiksi) , 11 Maret (Non Fiksi)
Jakarta
Pendaftaran : 18 Februari – 1 Maret 2013
Seleksi : 2 Maret – 6 Maret 2013
Pengumuman : 7 Maret 2013
Program dimulai tanggal : 13 Maret 2013 (Fiksi Novel), 18 Maret 2013 (Fiksi Cerpen dan Non Fiksi)


Selain kelas-kelas di atas, Akademi Bercerita  juga akan mengadakan Roadshow keliling kampus/ komunitas/ institusi di seluruh Indonesia. Dalam roadshow ini, tim Akademi Bercerita akan mengadakan Seminar sehari yang juga akan menghadirkan pembicara yang berkualitas dan sudah malang melintang di dunia penceritaan Indonesia, mulai dari penulis, editor, hingga CEO Bentang Pustaka. Roadshow Akademi Bercerita ini terbuka untuk umum. Jadi untuk teman-teman yang ingin kampus/komunitas/institusinya didatangi oleh tim Akademi Bercerita Roadshow, jangan ragu untuk mendaftarkan diri.
Informasi pendaftaran
Akademi Bercerita Yogyakarta
Penerbit Bentang Pustaka
Jl. Kalimantan No.9A Sinduadi, Mlati, Sleman,
Yogyakarta 55204
Tlp. (0274) 886010
Akademi Bercerita Jakarta
PlotPoint Kreatif
Jl. Puri Mutiara 2 No.7
Jakarta 12430
Tlp: (021) 75902920/ (021) 34220888
Email: akademibercerita@gmail.com

Untuk informasi lebih lanjut, buka http://akademibercerita.wordpress.com/ atau https://twitter.com/akademicerita ya. Mari bercerita bersama! :)

Tuesday, February 19, 2013

...Komik Curhat?




komik curhat

Apa sih komik curhat?


Komik curhat itu maksudnya membuat gambar dan tulisan yang menceritakan pengalaman sehari-sehari atau pribadi. "Komik Curhat" ini menjadi agenda dari Komunitas Rumah Tanpa Jendela (@komunitas_RTJ) yang pernah mengajak anak napi 'curhat' melalui komik lho! Lihat artikel "Komik Anak-Anak Penjara" http://plotpointkreatif.blogspot.com/2013/02/komik-anak-anak-penjara.html

Program Komik Curhat digarap dengan serius. Proses pembuatan komik curhat yang difasilitasi oleh Komunitas Rumah Tanpa Jendela biasanya berbentuk kelas dengan jumlah peserta tentatif. Biasanya, kelas komik curhat diisi 30 anak dibagi dalam 5 kelompok diskusi. Fungsi kelompok diskusi adalah untuk menentukan tema apa yang akan dicurhatkan. Tema bisa seputar masalah yang sehari-hari dihadapi, baik di rumah, sekolah, atau lingkungan.

Untuk anak lapas, tema menjadi lebih menarik karena dikaitkan dengan kondisi yang dirasakan mereka. Contoh sederhananya, aktivitas malam dan siang yang  berbeda. Saat malam, napi tersekat di sel yg sempit, diisi sampai 8 orang. Saat siang, mereka bebas di luar sel, meski masih dalam tembok penjara. Pasti ada perbedaan aktivitas yang mencolok dengan membayangkan keadaan tersebut.

Selain tema umum yang berhubungan dengan lingkungan, ada tema yang lebih pribadi. Misalnya yang terkait dengan perasaan, marah, sedih, kecewa, takut, dan senang. Setelah penentuan tema selesai, pembuatan komik berlanjut ke teknik menggambar. Sebisa mungkin teknik dikesampingkan, jangan sampai tidak jadi curhat lewat komik gara-gara ketakutan dengan teknik. Teknik menggambar dibuat semudah mungkin. Diawali dengan menggambar bentuk dasar, lingkaran, kotak, segi empat, segi tiga, dll.

Peserta dibimbing untuk menggambar dengan memakai pendekatan ke sebuah wujud benda. Untuk menggambar muka, mereka menyusun lingkaran besar kecil; yang besar adalah wajah, dan lingkaran kecil adalah mata, hidung dan mulut. Saat menggambar tubuh, mereka dihimbau untuk membayangkan sendok. Gagangnya adalah tubuh, lingkarannya menjadi kepala. Intinya teknik menggambar dibuat semudah mungkin, yang penting pesan yang ingin dicurhatkan tersampaikan. Anggap saja kalau menulis panjang susah, ditambah dengan gambar atau dibalik. Lalu, menggambar detail susah, ditambah penjelasan tulisan. Jadilah komik curhat.





Add caption
“Jangan Sampai Masuk Bui”

Salah satu program Komik Curhat di Komunitas Rumah Tanpa Jendela selain pendampingan di lapas anak adalah pencegahan. Pendampingan di sini berarti mendampingi napi anak agar tetap mendapatkan haknya sebagai anak (hak yang sudah tercatat dalam di dalam Konvensi Hak Anak). Kemudian ada kegiatan pencegahan yang bertujuan agar remaja atau anak-anak tahu hal-hal apa yang bisa menyebabkan masuk bui atau penjara dan sebisa mungkin menghindarinya. Kegiatan pencegahan dilakukan di komunitas dan sekolah-sekolah. Nama program pencegahan tersebut adalah workshop Komik Curhat “Jangan Sampai Masuk Bui”.


Dalam kegiatan ini, Komunitas Rumah Tanpa Jendela berkeliling ke sekolah-sekolah dan komunitas remaja. Dalam kegiatannya, remaja diajak untuk mendata aktivitas apa saja yang kelihatannya sepele, tetapi berpotensi menjerumuskan. Misalnya, aktivitas gaul sehari-hari di tempat tongkrongan yang bisa menyebabkan mereka untuk merokok, minum-minuman keras, menyalahgunaan obat, dan seks bebas. Dalam aktivitas  pencegahan, ada fasilitator yang akan berbagi cerita mengenai tidak enaknya masuk penjara. Relawan ini biasanya diambil dari kawan-kawan yang pernah masuk penjara anak pria Tangerang yang kemudian bergabung di komunitas Rumah Tanpa Jendela.


Relawan menceritakan kasus yang pernah menimpanya, misal merasakan masuk penjara diakibatkan karena merokok selinting ganja. Atau, masuk penjara karena pacaran yang kebablasan. Hubungan atas dasar suka yang berakibat hamil tetapi tuduhannya menjadi berbeda sama sekali, yaitu pemerkosaan. Atau pengalaman ikut tawuran berujung kekerasan yang mengakibatkan kematian dan membawa remaja masuk dalam penjara anak. Dari cerita-cerita tersebut, Komunitas Rumah Tanpa Jendela mendiskusikan apa saja aktivitas yang sudah pernah dijalani peserta workshop selama ini. Biasanya akan  banyak temuan, misal: aktivitas kebut-kebutan atau balap motor yang dilakukan bersama kawan-kawan, tawuran berdasar solidaritas, juga kekerasan yang muncul dalam pergaulan di sekolah diantara teman (kekerasan sebaya atau bullying) bahkan  kekerasan dalam pacaran seperti memaksa mencium, meraba, dll.


Setelah tahap ini, masing-masing peserta workshop menceritakan pengalamannya dalam bentuk komik berdasarkan temuan kasus di atas dan pengalaman masing-masing, Mereka pun sambil berdiskusi. Diharapkan ada gambaran betapa tidak enaknya masuk penjara karena perkara sepele. Hasil Komik Curhat ini adalah kita dapat melihat masalah sehari-hari yang dirasakan oleh peserta workshop, yang bisa jadi masukan ke orang tua atau pihak sekolah, lalu bersama-sama dicari solusinya.

Friday, February 15, 2013

Komik Anak-Anak Penjara



Napi anak yang sedang membuat komik

Komik Anak Penjara adalah kegiatan workshop komik yang rutin diadakan di Lembaga Pemasyarakatan (LP) anak Tangerang oleh Komunitas Rumah Tanpa Jendela (@komunitas_RTJ). Berikut cerita dari Mas Rahman (@seblat), penggiat komik dan grafis yang menjadi proklamator workshop ini.

Komik ini bertujuan memberi ruang imajinasi kepada penghuni penjara anak yang tersekat ruang tahanan juga menjadi terapi berbasis kreativitas juga seni yang menyenangkan. Komik ini sudah ada dari tahun 2006 dan dimulai di lapas anak Tangerang. Komik Anak Penjara menjadi bagian dari pemenuhan hak anak selama ia dipenjara karena kesalahannya. Bentuk kelas Komik Anak Penjara adalah dengan peserta 20 sampai 30 anak penghuni lapas


Persiapan untuk pameran :)
Melalui komik ini, anak yang bermasalah dengan hukum bisa menceritakan perasaannya, seperti menjadi pelampiasan segala perasaan dari sedih, senang, marah, dan kecewa. Komik anak penjara juga merupakan media untuk mengurangi agresivitas anak-anak penghuni penjara anak yang rata-rata berumur 14 sampai 18
tahun atau sedang melalui masa puber. Komik ini didaulat bisa juga sebagai alat untuk melihat masalah anak di dalam penjara, terkait perlakuan yangg diterimanya selama ditahan. Dengan mencurhatkan perasaannya, diharapkan anak-anak merasa lega dan terkurangi tekanan batinnya. Selain curhat, bisa juga terbaca suasana yang berbeda antara kehidupan malam (di dalam sel) dan siang yg lebih bebas karena bisa beraktivitas di luar sel.

Ada banyak  aktivitas yang bisa diikuti oleh narapidana anak. Komik Anak Penjara sudah beberapa kali mengikuti pameran komik di luar lapas. Hal ini merupakan media agar anak-anak bangga dengan komik penjara anak. Komik penjara anak juga sudah diterbitkan dalam bentuk buku kompilasi dan katalog pameran, ada tujuh buku yang sudah terbit. Komik Anak Penjara pernah mengikuti pameran di Bienalle Jakarta di Senayan City. Pada tahun 2010, Komik Anak Penjara bekerjasama dengan yayasan Kampung Halaman yaitu pameran foto dan komik curhat di Yogyakarta. Terakhir, Komunitas Rumah Tanpa Jendela membuat workshop di penjara anak  Palembang, lalu diterbitkan dalam buku kompilasi komik.


Pameran di Senayan City

Selain diinisiasi oleh relawan Komunitas Rumah Tanpa Jendela, juga oleh napi anak yang sudah bebas dan tertarik bergabung dengan komunitas Rumah Tanpa Jendela. Komik penjara anak mempunyai mimpi bisa menjadi alat bukti untuk kasus-kasus anak yang kadang susah mencari alat buktinya. Dengan bercerita atau memberi kesaksian lewat gambar terkait kasusnya, diharapkan bisa membantu proses peradilan anak dan jadi alat bukti yang sah.


Thursday, February 7, 2013

Panduan Sinopsis Untuk Kirim Naskah (update)


Teman-teman,

Terima kasih sudah mengirimkan naskah atau berniat mengirimkan naskah. Kenapa makasih? Karena niat aja kan sebenarnya sudah pahala, hehehe.

Tapi, ada yang kami belum sreg nih, banyak banget yang mengirimkan sinopsis yang tidak jelas apa ceritanya; Ada yang sinopsisnya cuma kumpulan kata-kata indah, ada juga yang diakhiri dengan pertanyaan bagaimana cerita itu berakhir, dan lain-lain. 

Ini sangat nggak efektif karena kami jadi bingung untuk menganalisa cerita kalian dan melihat potensi ceritanya. 

Berikut panduan dari kami:

Sinopsis untuk Novel
A.     Format

- Jumlah kata: 500 - 1000 kata, kira-kira 2 hingga 4 halaman.
- Huruf: Times New Romans, ukuran 12, spasi 1,5.
- Selalu ditulis dalam sudut pandang orang ketiga.

B.     Isi

- Sebuah sinopsis selalu berisi informasi tentang karakter, setting, plot, urutan kejadian, dan tema novel.
- Komposisi dasar
   
   Paragraf satu: Mulai dengan paragraf pembuka yang berisi informasi singkat tentang tokoh utama, dunia tempat dia tinggal, dan situasi yang membuka bagian awal novel.

   Paragraf dua: Isi dengan pengenalan mengenai perubahan yang akan mengguncang keseharian si karakter. Yang harus ada adalah pemicu perubahan ini, tidak harus berisi keseluruhan konflik yang dihadapi karakter dalam novel.

   Paragraf-paragraf berikutnya: Isi dengan rentetan peristiwa yang terjadi, yang menggelinding akibat kejadian awal yang memicunya (yang sudah ditulis di paragraf dua).

   Paragraf penutup: Isi dengan bagaimana hasil dari konflik tersebut, apa jawaban final dari karakter terhadap permasalahan yang dihadapinya. Apa yang berubah dari hidup si karakter-karakternya setelah mereka menghadapi masalah-masalah dalam cerita.

Sinopsis untuk Omnibook (kumpulan cerpen)
- Tulis tema/benang merahnya.
- Lalu tulis sinopsis per cerita. Cukup 2 - 5 kalimat per cerita yang menjelaskan: Siapa karakter utama, dia sangat menginginkan apa dan apa hambatannya. Jelaskan juga di sini di mana setting (tempat dan waktu ceritanya).

Sinopsis untuk Naskah Non Fiksi
- Penulisannya bisa dalam bentuk outline per bab. Sama seperti penulisan omnibook, tiap babnya harus jelas menginformasikan/menjelaskan apa.
- Kami juga menerima rancangan outline buku (naskah belum jadi). Sertakan juga CV dan/atau portfolio untuk menunjukkan kalau kamu memang punya kapasitas dalam bahasan tersebut.

Semoga panduan ini membantu yaaa. Kami tunggu naskah kamu. :D

Salam,

Tim Redaksi

PALING BANYAK DIBACA

How To Make Comics oleh Hikmat Darmawan