Wednesday, March 27, 2013

KOMIK SAINS


Komik Sains yang menerangkan kerja parasit, organisme pengurai

Apa sih peran sains dalam kehidupan? Apakah kamu mendapat kesulitan belajar sains di sekolah? Nah jangan salah, di dunia komik pun ada fenomena munculnya komik sains. Wah, apa ya komik sains itu? Sekarang ini banyak komik berlabel komik sains, komik ini bisa dibilang sukses di pasaran. Mengapa? Pembelinya kebanyakan adalah orangtua yang percaya bahwa komik ini akan bikin anak mereka menyukai sains.

Namun, apakah komik sains ini berhasil bikin anak suka sains? Berikut adalah artikel yang merupakan hasil sharing dari komikus Oyasujiwo Poetranto (@oyasujiwo).

Ternyata ada beberapa kemungkinan. Pertama, orangtua membeli komik tersebut, tetapi si anak tidak membaca, dan lebih memilih bermain game. Kedua, anak yang membaca tetapi clueless. Selanjutnya, anak membaca dan paham. Pertama, Mengapa anak tidak membaca? Ini adalah faktor orangtua. Bukan karena anak tidak suka membaca. Anak suka membaca, asal menarik minatnya. Jika anak tertarik sesuatu dari film, game, atau mainan, begitu ada bukunya ia pasti penasaran dan membaca. Jadi, supaya anak menggandrungi bacaan, carilah hubungan dengan yang ia sukai. Bila tak ada hubungan langsung, cari hubungan tak langsungnya. Misalnya belajar sejarah, mulai dari dinosaurus, ke mitologi, ke ksatria & kastil, setelah itu bisa menghubungkannya kemana-mana.

Kedua, anak membaca tapi clueless. Ini faktor komiknya. Banyak komik yang hanya memindahkan isi dari buku pelajaran ke komik. Komik sains bukanlah komik gambar orang yang membicarakan isi buku pelajaran dan ditambah gambar seperti yang ada di buku. Komik sains perlu memberikan peta (paham ruang), proses (paham waktu), dan perbandingan (paham hubungan). Paham ruang, waktu, dan hubungan menyebabkan anak tau di mana, kapan, dan dalam situasi apa ilmu itu berguna buat dirinya. Jika kita berkata bintang itu besar, jejerkan gambarnya dengan matahari, bumi, dan seterusnya. Berapa jauh? Bandingkan dengg berapa kali jarak ke sekolah? Prinsip tahu, mau, bisa, biasa juga perlu diterapkan. Artinya setelah membaca komik sains, seterusnya ia menjadi ingin apa lalu membuat apa. Ketiga, anak yang membaca dan paham, pasti langsung mencari orangtuanya dan berkata “Ma, Pa, besok aku mau bikin ini, bikin itu..”.

Contoh Komik Sains


Yuk, kita coba bikin komik sains. Silakan pilih satu topik pelajaran apa saja dan kelas berapa saja. Jangan berpikir bahwa komik sains itu hanya membuat adegan anak bertanya mengapa begini? Lalu dijawab dengan penjelasan. So boring! Apalagi gambarnya orang berbicara dari panel ke panel dan disisipi gambar serupa dari buku pelajaran. Bukan! Lihat pengantarnya, biasanya ada tujuan pembelajaran supaya siswa tahu apa dan bisa apa. Sekarang dibalik, jika tidak belajar jadi tidak tahu apa dan tidak bisa apa. Jadikan itu masalahnya. Pindahkan tokoh ke situasi baru dan asing baginya, bisa tempat asing sama sekali atau tempat sama, tetapi situasi mendadak berbeda. Buatlah seolah si tokoh bisa berbuat apa-apa dan membuka kemungkinan kalau situasi gawat akan terjadi. Beri ‘bom waktu’ cerita, yaitu batas waktu untuk tokoh bahwa ia harus segera tahu dan bisa. Jika tidak tepat waktunya, kegawatan tersebut benar terjadi.


Gunakan jurus strike one, strike two, strike three. Biarkan tokoh menyelesaikan dalam tiga langkah. Pertama, ia harus mencari tahu ilmunya. Biarkan tokoh mencari minimal dua petunjuk, atau menemui 2 orang, dan seterusnya. Sekarang tokoh sudah tahu ilmunya (science), sekarang ia harus mencari tahu bagaimana cara menggunakannya. Biarkan tokoh mengalami trial & error dulu, sehingga pembaca merasakan prosesnya setahap demi setahap (knowledge). Sekarang ia sudah tahu caranya, tetapi ternyata butuh alat yang tepat, (technology/tools) agar hasilnya tepat seperti yang dimaksud. Tanpanya, hasilnya berbeda. Ternyata alat yang tepat tersebut tidak ada atau sulit didapat. Ini waktunya memberi situasi jalan buntu, ilmunya sudah, caranya sudah, tetapi ternyata buntu. Di sini waktunya mengulas, apa saja yang sudah dipelajarinya, beri kesempatan ia mengulang dan menghubungkan kembali antara ilmu, cara & alat. Ditemukan, tokoh paham, lalu bisa menemukan alat pengganti. Nah, karena dia sudah paham benar hubungannya, kemudian ia berhasil memecahkan masalah pada detik-detik terakhir. Everybody happy. Dengan penyampaian seperti ini, dijamin akan melekat di kepala pembaca dan pembaca akan terdorong juga untuk mencobanya.


contoh Komim Sains yang simpel :D



Komik yang Mendidik



Komik bisa mendidik? Ternyata bisa! Dalam artikel ini, PlotPoint ingin berbagi mengenai komik dan caranya mendidik yang merupakan hasil bincang #KamisKomik bersama komikus Oyasujiwo Poetranto (@oyasujiwo). Menurutnya, komik itu mendidik karena disadari atau tidak oleh pembuatnya, setiap komik sebenarnya sedang mengirimkan pesan. Komik pada dasarnya adalah media. Seperti media lainnya, komik adalah kendaraan untuk mengirimkan pesan. Komik yang dibuat dengan serius, dimaksudkan untuk menyampaikan pesan tertentu agar pembaca jadi tahu, mau, bisa, dan biasa melakukan sesuatu.


Ada komikus yang memang ingin mendidik orang lewat komik, dan mendidik orang untuk ngomik. Komiknya berarti ‘komik pendidikan’. Pendidikan di sini tidak selalu berarti pelajaran sekolah, agama atau moralitas, dan nilai-nilai adiluhung. Ketika sebuah komik mengubah seseorang dari satu kondisi ke kondisi lain, maka komik tersebut sedang mendidik pembacanya. Ukurannya adalah: pertama, setelah membaca komik tersebut, orang menjadi tahu apa. Kedua, setelah membaca komik, pembaca merasa apa dan jadi mau apa. Di titik ini komikus perlu menyentuh emosi pembacanya. Komik yang bisa mengubah adalah komik yang bisa menggugah. Di sinilah komikus perlu ngomik dengan sepenuh hati. Apa isi hati komikus akan menulari pembacanya. Jika komikusnya galau sepenuh hati, dia menularkan kegalauannya, begitupula sebaliknya. Akhirnya bergantung kepada gaya hidup komikusnya juga , apa yang digunakan, apa kebiasaannya juga akan berpengaruh ke hatinya.


Ketiga, setelah membaca komik, pembacanya jadi bisa apa. Apa yg akan dilakukannya besok? Apakah pembaca melakukan hal baru? Dari tidak pernah melakukan satu hal, menjadi melakukan satu hal baru yang tidak ia lakukan sebelumnya, dari tidak bisa rapi menjadi bisa rapi. Dengan begitu komikus sedang mendidik pembacanya. Keempat, setelah baca komik, pembacanya jadi terbiasa apa? Untuk menjadi kebiasaan butuh konsistensi. Komik yang keluar satu dua kali, tidak bisa membentuk kebiasaan, harus terus-menerus secara berkala. Sebuah hal baru yang dilakukan selama dua minggu baru bisa disebut kebiasaan. Pertahankan sebuah kebiasaan selama 14 hari, otak akan menerimanya sebagai hal penting yang harus dilakukan terus menerus. Selanjutnya, otak akan mengingatkan terus, jika tidak dilakukan malah tidak enak. Dari kebiasaan, menjadi karakter, dan kemudian menjadi akhlak. 

Tuesday, March 26, 2013

[EVENT] KOTBAH TIMELINE FAREWELL


Untuk mengenang eksistensi KOTBAH TIMELINE, kita mau ngadain acara seru buat kalian pengikut setia Kotbah Timeline di twitter!

Di acara ini, untuk pertama kalinya, kamu bisa nonton Gofar @pergijauh stand up! Juga kamu bisa nonton stand up dari Adriano Qalby, dan.. geng Drive n Jive Hard Rock FM yang bakalan akustikan bareng. Oya, Patra Gumala juga bakalan jadi MC di acara ini loh... Buat kamu yang pengen juga eksis dengan kostum ala foto sarung #kotbahtimeline, boleh bangeet... Kita juga akan siapin hadiah seru buat kostum paling niat! 

Seat terbatas ya guys, jadi buruan pesen tiketnya via telfon: 021-75902920 atau email: info@plotpointkreatif.com

Hehehe.. C u guys!



[EVENT] "TEMU PENULIS MUDA PLOTPOINT"

Halo!
Kalian masih ingat acara yang kita adakan November tahun lalu ini kan? Di akhir Maret, Plotpoint kembali hadir dengan event TEMU PENULIS MUDA PLOTPOINT. Kali ini penulis muda Plotpoint yang akan hadir itu yang bukunya baru terbit di bulan Maret ini, yaitu CRUSH dan MY LIFE AS WRITER.

Catat infonya ya:

TEMU PENULIS MUDA PLOTPOINT
TM BOOKSTORE DEPOK TOWN SQUARE
MINGGU, 31 MARET 2013. JAM 14.00-16.00
PEMBICARA: HAQI ACHMAD, VERONICA LATIFIANE




Jangan sampai kelewatan, ya!

See you there! ;)

Monday, March 25, 2013

Sejarah Kamus Besar Bahasa Indonesia



Pasti pada nggak asing dong sama yang namanya KBBI alias Kamus Besar
Bahasa Indonesia? Apakah kalian punya KBBI dan sering menggunakannya?


Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah kamus resmi bahasa Indonesia yang disusun oleh Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa dan diterbitkan oleh Balai Pustaka. KBBI menjadi
acuan tertinggi bahasa Indonesia yang baku karena kamus ini merupakan kamus bahasa
Indonesia terlengkap dan yang paling akurat.

KBBI terbit pertama kali tahun 1988 dan mengalami tiga kali revisi karena merupakan pengembangan Kamus Bahasa Indonesia tahun 1983 yang memuat 62.100 lema. Lema adalah kata masukan dalam kamus yang meliputi keterangan ringkas seperti kelas katanya, etimologinya dan lafalnya. KBBI edisi kedua adalah revisi pertama KBBI dan memuat 72.000 lema yang mana terbit pada tahun 1991.

KBBI edisi ketiga terbit tahun 2005 dan memuat 78.000 lema. Menurut Dr. Dendy Sugono, Kepala Pusat Bahasa, KBBI edisi ketiga masih terasa banyak sekali kosakata
yang belum masuk. Untuk penggunaan kamus bidang ilmu tertentu, Pusat Bahasa
juga mengeluarkan kamus Istilah, misalnya Kamus Kedokteran, Kamus Hukum, dll.

KBBI Edisi Keempat
KBBI edisi terakhir adalah edisi keempat yg terbit 2008, memuat lebih dr 90.000 lema.
KBBI ini diperkaya kosa kata yang berasal dari kamus istilah dan disusun berdasarkan
paradigma. Pada tahun 2008, Pusat Bahasa menyediakan KBBI edisi III dlm format
daring (situs). Tujuannya agar KBBI ini mudah digunakan dimanapun dan kapanpun di
seluruh dunia.

Bicara seputar KBBI pasti tak lepas dengan Pusat Bahasa, lembaga penyusun kamus ini. Pusat Bahasa didirikan oleh pemerintah RI tahun 1947 dan bertugas
menangani pengelolaan bahasa dan sastra di Indonesia. Selama Pusat Bahasa beridri,
badan ini telah enam kali berganti nama. Awalnya menggunakan nama belanda
Instituut voor Taal en Cultuur Onderzoek”. Nama ini dirasa kontradiktif dengan
nasionasionalisme visi misi lembaga ini.

Urutan perubahan nama KBBI adalah Lembaga Bahasa dan Budaya (1952), kemudian berganti Lembaga Bahasa dan Kesusasteraan (1959), Direktorat Bahasa dan Kesusasteraan (1966), Lembaga Bahasa Nasional (1969), Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa (1975), sampai kembali lagi ke Pusat Bahasa (2000).

Kabar terakhir adalah KBBI edisi kelima akan dirilis tahun 2013 dengan perkiraan penambahan kata berjumlah sekitar 2.000 kata. Tiap edisi yang selalu ada penambahan lema baru, tidak salah menjadi kabar gembira bagi pengguna Bahasa Indonesia yang hampir mendekati angka 300 juta orang di seluruh dunia.

Wednesday, March 20, 2013

[Kumpulan Tweet] Kreator dan #risetKARYA



Selamat malam tweeps, malam ini kita ngobrolin tentang penyusunan karya & faktor penting dlm proses tersebut ya.

Jika bicara soal karya dlm bidang kreatif, gimana sih sebuah karya dikatakan berhasil?

Indikatornya, penikmatnya nggak cuma larut di dalamnya, tp mendapatkan sesuatu dr apa yang dia saksikan/dengar/baca/raba/rasakan.

Jadi, karya itu bisa dipahami, dinikmati, dan memperkaya pengalaman diri seseorang. Nendang pokoknya...

Jawabannya bisa banyak. Bisa aja orang bilang, "Tergantung kondisi pasar/perekonomian." Atau alasan lain.

Tapi ada yg jadi syarat penting: teknik penggarapan yg mencerminkan canggihnya penguasaan “bahasa” medium sang kreator...,

...pengalaman sang kreator, dan... *jreng jreng jreng* RISET. Ini dia yg mau kita bahas.

Malam ini kita lihat yuk, sedikit di antara mereka yg nggak tanggung2 risetnya & karya2nya jd tonggak2 pencapaian dlm sejarah karya modern.

Kita simak dulu kutipan dr Michael Crichton, novelis yg tersohor, antara lain, krn Jurassic Park-nya difilmkan.

Most of my books start with a question. And because I begin w/ a question, my research educates me.

Nggak hanya mengedukasi dia sendiri, hasil riset yg tertuang dlm novel itu jg mengedukasi pembacanya.

Lebih dr 20 novelnya, mau ngomongin ttg fisika kuantum, kedokteran, bioteknologi, abad pertengahan Eropa, atau terorisme...,

...semuanya menghadirkan pengetahuan yg valid bagi pembacanya, selain cerita yg seru itu sendiri.

Wooo... lupa, mesti pakai tagar #risetKARYA kata bu bos... *dijewer*

#risetKARYA (-->taruh depan biar aman) Itu yg bikin novel2 dia memukau pembaca, bahkan diangkat ke layar lebar.

Ada cerita di balik Titanic yg disutradarai James Cameron, film pemenang 11 Oscar & berpenghasilan $2 triliun. #risetKARYA

Penonton disuguhi "kenyataan" di atas Titanic th 1912, begitu meyakinkan & bikin kita hanyut dlm cerita. #risetKARYA

Deborah Scott, desainer kostumnya, selama berbulan-bulan berkutat dgn tiap keping informasi ttg bgm orang berpakaian pd 1912. #risetKARYA

#risetKARYA Suratkabar, majalah, katalog, arsip & jurnal pribadi, bahkan museum2 diteliti, sampai2 dia kaget sendiri:

“Saya nyaris nggak percaya, berapa ekor burung dibunuh demi jd hiasan topi perempuan... Ratusan ribu!” Doi jd tahu... #risetKARYA

Nah, yg seru: karya yg berdasarkan peristiwa faktual tp digarap sedemikian rupa smp bikin orang bingung: ini fiksi bukan sih? #risetKARYA

In Cold Blood salah satunya. Buku Truman Capote ini berdasarkan kejadian nyata tp digarap shg jd cerita luar biasa. #risetKARYA

Tahun 1959 terjadi pembunuhan brutal atas Herbert Clutter beserta istri & dua anaknya di Kansas. #risetKARYA

Capote awalnya membaca berita ttg peristiwa itu di sebuah koran. Lalu, bareng penulis Harper Lee, sobatnya... #risetKARYA

...mewawancarai orang2 yg ada di seputar pembunuhan; para tetangga, kenalan, penyelidik, & akhirnya para pelaku. #risetKARYA

Hasil wawancara itu:....*drumroll* 8.000 halaman catatan. Delapan-ribu-halaman! Yaowoh... #risetKARYA

Berapa tahun dihabiskan? ENAM, saudara2. Apakah ini namanya penyusunan sebuah buku... *nangisdarah* #risetKARYA

Tapi hasilnya juga nggak main2. Selain bestseller, tiga film tercipta berdasarkan buku ini. #risetKARYA

Karya dalam negeri? Ada dong, jangan khawatir, kita orang Indonesia jg punya jagoan sepanjang masa. #risetKARYA

Salah satunya adalah Pram, novelis yg nggak habis2 karyanya dibahas di mana2 & kapan saja. #risetKARYA

Kenapa karya-karyanya bisa begitu kuat & tetap membuat kita merasa dekat? Selain krn gagasannya, juga krn:... #risetKARYA

Detail & atmosfer “dunia” ceritanya terbangun sedemikian rupa keautentikannya: Pram menguasai sekali zaman yg dia bicarakan. #risetKARYA

Kenapa? Jelas-tentu-sudah pasti dia rajin melakukan hal sepele: nyusun kliping koran & kronologi peristiwa. #risetKARYA

Daaan hasil “kerajinan” itu sdh jadi 4 buku sendiri: Kronik Revolusi Indonesia I-IV (disusun bareng2 adiknya & bbrp kawan) #risetKARYA

Tapi nggak cuma Pram kok, banyak penulis Indonesia yg serius melakukan riset demi karya mereka. #risetKARYA

Mbak @deelestari, @BilanganFu, & @leilaschudori, misalnya, adl penulis2 yg melakukan pendalaman dulu thd topik yg mrk angkat #risetKARYA

Nah, kebetulan, ehm,... (tp inget kan, tuips, kata orang nggak ada kebetulan di dunia ini, hehehe) #risetKARYA

...kami bekerja sama dgn Jaringan Arsip Budaya Nusantara (JABN) @kawanIVAA @KARYA2013 mengadakan Seminar #risetKARYA lho ^^

Acara ini, Seminar KARYA! (Kembangkan Arsip Budaya), Jumat, 22/03/2013 14:30–16:30 di @TrystKemang. Gratis! #penting

Seminar #risetKARYA ini terbuka utk umum. Siapa saja yg ingin berkarya & menguasai betul apa yg ingin diolah dlm karyanya. :)

Ini bagian dr program hibah JABN-HIVOS-Ford Foundation untuk peneliti, pekerja seni, dll, yg ingin mencipta berdasarkan arsip #risetKARYA

Jadi, entah kamu ingin berkarya dlm medium apa pun, kalau mau total, dateng yaaa, Jumat besook! :) #risetKARYA

Dan ikuti terus info dari TL kami atau @KARYA2013 utk pantau pengumuman2 ttg program hibah #risetKARYA :)

Dgn ini, mimin sesi khusus #risetKARYA mengucapkan: selamat riset & selamat berkarya! Kami semua menunggu utk menikmati hasilnya :)

[Kumpulan Tweet] Pentingnya #risetKARYA




Hai tweeps, kami mau sharing soal #risetKARYA nih :) Ini ada hubungan sama seminar GRATIS @KARYA2013 hari Jumat, 22/03/2013 :D

#risetKARYA kadang suka jadi bagian yg terlewat saat para (calon) penulis/kreator bikin karya mereka.  Mau bikin karya bagus ya wajib riset!

Awalnya salah satu co-founder kami yg gelisah soal #risetKARYA ini. Ngobrol sama anak2 sekantor, lanjut ke Mas @hikmatdarmawan.

Pertanyaannya simpel: Knp #risetKARYA suka terlewat: Apa karena malas? Namun, muncul pertanyaan lain, apa karena nggak paham caranya gimana?

Tapi ada jg yg nanggepin: Banyak yg sudah puas kalau #risetKARYA cuma dari Google aja. Tp masalahnya, Google tak bisa jadi satu2nya patokan.

Akhirnya banyak bgt cerita yg nggak otentik dan/atau standar ceritanya cuma karena yg bikin nggak mau usaha lebih melakukan #risetKARYA :p

Muncul ide, gmn kalo bikin diskusi soal #risetKARYA. Lalu @hikmatdarmawan ngenalin kami dgn @farahwardhani yg butuh partner utk @KARYA2013

Kami percaya soal belajar dr bidang kerja lain. Nambah ilmu gak harus dari bidang yg sama :) Diskusi #risetKARYA gak cuma undang kreator aja

Pertama, di diskusi #risetKARYA ini, kami mengundang Mas @arifz_tempo Beliau adalah redaktur ekskutif majalah Tempo :)

Dari Mas @arifz_tempo kita blh tanya gimana sih wartawan Tempo bisa riset utk liputan mendalamnya? Ini bisa kita aplikasikan ke #risetKARYA

Kemudian ada Mas @JJRizal yg seorang sejarawan. Arsip sejarah itu sumber cerita banget. Bayangin deh tweeps kalau kamu bs #risetKARYA arsip!

Dari kreator, kami undang Mas @TasaroWriter Dia adalah penulis buku "Muhammad: Lelaki Penggenggam Hujan" akan berbagi pengalaman #risetKARYA

Editor in chief kami sekaligus penulis skenario "Habibie & Ainun": @ginaSnoer juga akan berbagi pengalamannya #risetKARYA utk film2nya :)

Seminar #risetKARYA ini gratis lho tweeps! Krn ini bagian dr seminar KARYA! Jaringan Arsip Budaya Nusantara (JABN) @kawanIVAA @KARYA2013 :D

And the best part.... KAMU BISA DAPAT HIBAH DANA UTK BIKIN KARYA KAMU!! Kalau kamu bikinnya dgn #risetKARYA dr arsip2 lembaga @KARYA2013 ;)

Hibah ini dari JABN-HIVOS-Ford Foundation untuk peneliti, pekerja seni, dll. yg mau buat karya berdasarkan arsip. #risetKARYA @KARYA2013

Contoh: mau tulis novel ttg pelukis Indonesia, #risetKARYA di situs @kawanIVAA & bisa masukkan riset itu ke karya? Kalian bisa dpt dana :)

INTINYA di seminar #risetKARYA Jumat nanti itu kalian bisa dapat ilmu gratis, makan gratis DAN kesempatan dapat dana dari proposal karya!

Seminar KARYA! (Kembangkan Arsip Budaya), Jumat, 22/03/2013 14:30–16:30 di @TrystKemang GRATIS! Tryst di mana? Nah, yg ini bisa googling ;p

Seminar #risetKARYA ini terbuka utk umum. Pelajar/mahasiswa? Boleh. Amatir? Boleh. Profesional? Boleh. Ajak temen2 yg minat? Boleh banget :)

Oke, ditunggu ya tweeps ke seminar #risetKARYA Yg mau "cek2 ombak" boleh follow @KARYA2013 dan klik webnya: http://arsipbudayanusantara.or.id/

Wednesday, March 13, 2013

Audio Book



Teman-teman pasti pada hobi membaca ya, nah pernah dengar nama audio book? Sudah pernah menggunakan audio book?

Kalau belum pernah atau hanya sekedar tahu sedikit mengenai audio book, yuk kita kupas tentang audio book. Awalnya, format buku ini muncul untuk keperluan tuna netra karena tiap orang bisa mendengar orang lain membacakan isi buku tertentu. Namun, dewasa ini audio book bisa digunakan bagi mereka yang tidak punya waktu untuk membaca. Audio book dirintis sejak 1930-an ketika Kongres AS membuat program untuk membantu orang tunanetra. Nama programnya adalah ‘Books for the Adult Blind Project’.

Dahulu, audio book disebut talking-book yang pertama kali dikembangkan pada tahun 1932. Setengah abad kemudian, orang-orang bisnis melirik potensi talking book untuk membuat buku audio sebagai alternatif buku cetak. Tanpa bermaksud mengurangi kandungan naskah aslinya, audio book dibuat lebih ringkas dan ditulis-ulang (rewriting) agar sesuai ranah pendengaran. Agar lebih seru, musik latar disertakan sebagai backsound ataupun untuk jeda antara satu bab dengan bab berikutnya Jadi, jika kita sedang “membaca” naskah Dracula karya Bram Stoker, musik latarnya bisa dibuat cukup seram. Apa lagi jika penuturnya mampu menghidupkan naskah lewat intonasi maupun suara yang khas, pendengar bisa berimajinasi sendiri.

Audio book mulai memasuki toko buku AS menjelang akhir 1980-an dengan bentuk kaset. Setelah sempat meraih sukses hingga awal 1990-an, pamor audio book merosot, karena electronics book mulai menarik perhatian masyarakat. Apa lagi, perkembangan e-book ditunjang oleh  teknologi tablet yang kian mudah dan ringan untuk dibawa kemanapun. Hal yang baru dan menarik ialah pemanfaatannya sebagai layanan alternatif in-flight entertainment yang disediakan maskapai penerbangan. Audio book tersedia dan dapat dinikmati oleh penumpang pesawat udara saat berada di angkasa.

Bagi yang lagi malas membaca, audio book berguna untuk membuat waktu terbang berlalu tanpa terasa. Pemanfaatan ini sebetulnya solusi bagi orang yang punya waktu terbatas untuk membaca buku. Bayangkan, kita tinggal duduk manis di kursi sambil menunggu tapi dengan headset yang memutar cerita buku. Seru kan? Langkah ini bisa mengangkat kembali pamor audio book yang kini tersedia dalam CD ataupun MP3. Dengan format MP3, kemungkinan itu kian terbuka didukung oleh alat pemutarnya dan website-website penyedia audio boo. Bagaimana? Tertarik untuk mencoba menggunakan audio book? :D

Saturday, March 9, 2013

Kickoff Akademi Bercerita & Melepas Ilham

Halo!

Awal Maret ini tim PlotPoint dan Bentang Pustaka mulai menjalankan program roadshow dan workshop Akademi Bercerita. Kalau Bentang memulai rangkaian kegiatan Akademi Bercerita di kota domisili tim Bentang di Yogyakarta, maka PlotPoint memulai rangkaian kegiatannya di kota seberang: Depok. Hehehe... Roadshow Akademi Bercerita di kota Depok berlangsung di kampus Fakultas Hukum Universitas Indonesia, dengan mendatangkan narasumber Gina S Noer, our very own Editor in Chief yang juga berprofesi sebagai penulis skenario film. Kalau di antara teman-teman ada yang belum tau, Gina ini sudah menulis banyak sekali skenario film & serial televisi, diantaranya yang paling populer adalah skenario untuk film Ayat-Ayat Cinta, Perempuan Berkalung Sorban, Hari Untuk Amanda dan yang paling hits, tentunya film Habibie & Ainun






Pada kesempatan kali ini, teman-teman yang mengikuti Seminar Akademi Bercerita diajak untuk mengenal Apa sih bercerita? Apa sih pentingya bercerita? hingga Bagaimana kita bisa berkreasi untuk menciptakan cerita. Gak ketinggalan adalah pengalaman personal Gina selama Ia menjalani profesi sebagai penulis skenario & editor di PlotPoint. Wih! Banyak banget kan infonya. Dan senangnya, acara ini juga disambut antusias oleh teman-teman di FH-UI. Senang sekali melihat teman-teman yang aktif mengikuti setiap materi yang disampaikan. Jadi gak sabar untuk ketemu dengan teman-teman lain di roadshow Akademi Bercerita selanjutnya! Exciteeed!






Selain kabar seru dari roadshow Akademi Bercerita tadi, akhir Minggu ini tim PlotPoint juga harus melepas kepergian Ilham, yang sudah menyelesaikan program magangnya bersama PlotPoint dan kembali ke kota asalnya, Padang. Hiks. Sedih juga nih melepas Ilham yang jadi satu-satunya laki-laki di program magang divisi design periode ini. Tim PlotPoint secara personal ingin mengucapkan Terima Kasih banyak buat Ilham yang sudah memilih untuk belajar dan tumbuh bareng di PlotPoint. Semoga sukses ya menjalani sisa-sisa semester dan segera lulus dengan nilai yang bagus! Goodluck Ilhaam!






PlotPoint selalu senang loh menerima teman-teman yang ingin belajar bareng di program magang yang rutin kami buka. Jadi, buat teman-teman yang memang tertarik untuk magang, simak terus informasinya di timeline twitter atau blog kami ya. C u around, guys!


Tuesday, March 5, 2013

Ngobrol Bareng Illustrator : Diani Apsari

Sudah baca buku Blue Romance atau Crush? Selain teks, di buku-buku tadi juga terdapat ilustrasi-ilustrasi keren yang turut memberi rasa buat cerita. Nah, ilustrasi-ilustrasi tadi dibuat oleh cewek ini. Diani Apsari. Kali ini kami akan ngobrol-ngobrol sama Diani seputar dunia ilustrator dan proses pengerjaan ilustrasi untuk buku Blue Romance dan Crush. Silahkan disimak, guys!





Halo Diani, gimana sih ceritanya kamu bisa terjun ke dunia desain dan ilustrasi?
Hai, sebenarnya dari kecil saya suka menggambar, lalu ketika dewasa saya kuliah di jurusan desain grafis. Kenapa desain grafis, karena saya ingin ilustrasi saya mempunyai fungsi dan lebih applicable. Saya juga dari dulu sering membaca buku cerita, bagi saya, cerita jadi lebih bermakna dengan adanya ilustrasi di dalamnya.


Ada gak sih Desainer/illustrator yang mennginspirasi kamu terjun ke dunia ini? 
Waktu kecil saya suka membaca buku cerita serial Tini (ilustratornya namanya Marcel Marlier) , dan orangtua saya banyak membelikan saya buku-buku cerita bergambar, diantaranya ada karya Pak Raden, bahkan komik-komik, sehingga wawasan saya menjadi lebih kaya setiap harinya. Kedua eyang saya juga mempunyai bakat seni yang tinggi. Mungkin itu semua yang membekas di ingatan saya dan menginspirasi saya sampai saat ini.

Coba ceritain dong gimana kamu akhirnya terjun ke dunia ilustrasi buku?
Sebenarnya project pertama ilustrasi buku saya adalah novel bergenre travel journal namanya “Cheers UK!” tahun 2010. Penulisnya, Citra, itu sepupu saya. Suatu hari pas keluarga besar sedang kumpul-kumpul, mbak Citra yang tahu saya suka menggambar, iseng bertanya apa saya bisa membuatkan cover bukunya. Tahunya berkembang jadi serius, saya dihubungi penerbit dan dari project Cheers UK itu portfolio saya bertambah banyak, lalu berlanjut ke project-project buku dari penerbit yang lain, termasuk omnibook Blue Romance.

Ada kisah/pengalaman yang kamu nggak bisa lupakan selama berkutat di dunia desain dan ilustrasi?
Pernah suatu saat saya dihubungi penerbit kalau ada revisi untuk cover buku, padahal saya sedang liburan keluarga ke pantai. Untung ibu saya bawa netbook, yasudah deh di pinggir pantai saya mengedit file cover buku di saat yang lain asyik berenang di laut, hahaha.

Karya kamu sarat akan watercolor, mengapa memilih watercolor?
Saya suka watercolor karena warnanya lembut dan membutuhkan kontrol yang tinggi. Hasilnya juga surprising, tiap pulasan kuas nggak pernah sama.


Beberapa ilustrasi karya Diani untuk buku Blue Romance




Ceritain dong tentang proses kamu waktu mengerjakan ilustrasi Blue Romance dan Crush...
Untuk Blue Romance, saya orangnya senang ngafe, hahaha jadi saya senang dapet project tentang sebuah kedai kopi di Cikini, dengan berbagai cerita di dalamnya. Moodnya langsung terbayang seperti film My Blueberry Nights. Konsep untuk covernya adalah, terbayang dari secangkir kopi bisa muncul berbagai cerita, dengan benda-benda kecil yang personal sebagai pendampingnya. Untuk novel Crush, sebenarnya susah-susah gampang. Ketika berdiskusi dengan Teguh (Art Director plotpoint), inginnya stylenya cat air yang minimalis seperti karya Jimmy Liao, agak berbeda dengan style cat air saya yang agak lebih detil. Tapi saya senang membuat benda-benda kecil yang ada di ilustrasi Crush. Saya senang menggambar benda-benda yang dekat dengan kehidupan sehari-hari.

Kalau misalkan kamu dikasih kesempatan untuk membuat desain dan ilustrasi buku dari beberapa pengarang, kamu ingin membuat desain&ilustrasi buku siapa?
Siapa ya, sebenarnya taste saya akan buku novel sangat beragam. Tapi saya suka membaca karya-karya klasiknya Ryunosuke Akutagawa dan Natsume Soseki. Ada bukunya Soseki judulnya “I am A Cat”, cukup filosofis dan berat untuk saya (apalagi ada 3 seri), tapi saya terkesan karena tokohnya adalah seekor kucing. Saya juga suka membaca karya Ayu Utami, yang terakhir saya baca adalah “Lalita”. Covernya bagus sekali, ilustrasi botani. Bunga adalah objek favorit saya dari dulu. Jadi, apakah ada pengarang yang mau saya buatkan ilustrasi botani? Hehehe.

Karya-karya kamu selain ilustrasi Blue Romance dan Crush?
Kadang karya submission untuk di majalah, seperti ELLE Indonesia dan NYLON Indonesia. Tapi lebih sering untuk ilustrasi novel untuk penerbit seperti Plotpoint, dan ada juga untuk penerbit lain. Sekarang sedang ada job untuk ilustrasi novel yang cerita-ceritanya inspirasional (seperti cerita Chicken Soup for The Soul) dan ilustrasi untuk buku belajar bahasa untuk anak-anak. Lebih lengkap bisa lihat di website saya, http://dianiapsari.com atau http://behance.net/dianiapsari 

Target kamu di dunia desain & ilustrasi ke depannya apa?
Saya ingin lebih sering membuat karya personal, dan saya juga ingin ilustrasi saya diaplikasikan ke produk, lalu membuat label saya sendiri. Nanti suatu saat kalau produknya sudah jadi, pada beli ya, hehehehe :D

Friday, March 1, 2013

Hello from March

Halo, loha, haloha!

Rasa-rasanya baru kemarin kita nontonin pesta kembang api tahun baru, eh tiba-tiba udah masuk bulan Maret aja. Februari yang cuma 28 hari bener-bener sekejap mata. Belum lagi cuaca tak menentu Jakarta bikin tim kami kurang fit. Bener-bener gantian sakit. Wheew! Semoga bulan Maret ini kesehatan dan rejeki bisa lebih baik. Aamiin.


Bulan ini kami akan menerbitkan beberapa buku lagi. Jangan kaget, sungguh lah ini hal yang wajar mengingat kami penerbitan buku :)) Di antaranya ada Crush, Pintu Harmonika (yang kalian bisa mulai pre order dari sekarang!), Cerita Cinta Kota *yeay* dan seri terakhir dari My Life As yang ditulis oleh Haqi Achmad: My Life As a Writer dan beberapa lagi yang sedang kami persiapkan :D

Sebelum dicetak, kami selalu melewati proses pembuatan dummy. Jadi kami mencetak dua eksemplar per judul buku dengan naskah yang sudah di-proofread plus layout serta cover final untuk kami cek lagi. Baik cek naskah dan desainnya. Biasanya ini dilakukan seminggu sebelum cetak, sehingga kalau ada yang kurang oke kami bisa merevisi lagi. Mungkin ada ejaan yang salah terlewat di naskah. Ada juga paragraf yang hilang saat masuk proses desain. Termasuk kalau covernya masih nggak cocok, kami masih bisa merevisi lagi.








Well, the devil is in the details. Cara ini pun tak menjamin buku kami tak ada error sama sekali. Tapi paling nggak, ini salah satu upaya kami untuk membuat buku yang bagus untuk kalian yang rela menukarkan uang berharga kalian dengan buku kami. :D 

Itu urusan buku. Di tim kami, pada (Januari dan) Februari, kami kedatangan anak-anak magang asoy di desainer dan promosi. 



Di awal bulan ini, kami juga harus melepas Devy Ernis (divisi promosi). Hiks! :( Kami selalu mendoakan agar Devy bisa terus berkarya di tempat yang baru nanti :D



Posisi Devy akan digantikan oleh Ichy yang sebelumnya adalah sekretaris PlotPoint. Good luck, Ichy! Yeah!!! \m/

Lalu siapa sekretaris kami? Kami juga belum tahu, guys. Semoga semesta kasih pengganti yang sehandal Ichy. Amen!


Oke, sekian dulu. 


Salam manis dari tim PlotPoint di awal Maret 2013!


ps: Kami juga sedang berbahagia karena Ang Lee menang Oscar as best director, dan Blur akan tampil 2 jam (!!!) di konser #SoundRythm di 15 Mei nanti. Bokek tapi happy! Hihihi ^___^


PALING BANYAK DIBACA

How To Make Comics oleh Hikmat Darmawan