Wednesday, January 30, 2013

Pengumuman Pemenang #CeritaCintaKota



Halo teman-teman yang baik,

Terima kasih sudah berpartisipasi dalam kompetisi "Cerita Cinta Kota". Kami sangat merasa terhormat dan senang sekali bisa membaca  1196 cerita pendek yang lolos persyaratan awal dari seluruh Indonesia. Karena rasa senang ini, ijinkan kami membuat semacam pengantar.

Cerita dan kota tak akan bisa dipisahkan, seperti cerita dan karakter. Kota adalah bagian dari setting cerita, seperti juga karakter, harusnya kota (setting) juga bisa tumbuh dalam sebuah cerita. 

Namun faktor itulah yang, bagi kami, masih jarang dalam karya fiksi Indonesia saat ini. Banyak kreator yang seperti melupakan daerahnya, lupa melihat sekeliling, terlalu asyik berusaha membuat cerita di/dengan logika Jakarta, dan meminggirkan realitas keragaman suku, agama dan ras di Indonesia. 

Akibatnya karakter fiksi di Indonesia mendadak sama. Pembaca tak bisa terhubung dengan siapa dia, di mana dia tinggal, apa masalah hidupnya. Karakter fiksi kita punya masalah cinta yang itu-itu lagi serta hanya punya gimmick cerita tanpa substansi. 

Sayangnya, justru ini yang banyak kami temukan dari cerita pendek yang masuk. Masih banyak cerita dengan karakter bergaya Jakarta. Masih banyak cerita yang sebenarnya tak berhubungan erat dengan kotanya, sehingga seandainya karakter dan plotnya dipindah ke kota lain, maka cerita itu tetap bisa terjadi. 

Akhirnya kami memilih 10 (sepuluh) cerita pendek dengan pertimbangan:
1. Lokalitas
2. Storytelling
3. Kemampuan Menulis
4. Tema
5. Keragaman Daerah
6. Keterhubungan dengan pembaca PlotPoint

Terjadilah perdebatan yang seru selama penjurian. Awalnya kami sudah memilih sepuluh cerpen pemenang, namun akhirnya kami menyortir ulang seluruh naskah. Dari sepuluh cerpen pemenang awal, akhirnya cuma tersisa lima cerpen dan kami tambahkan lima cerita pendek yang baru. Dengan proses ini kami berharap pilihan kami sudah bisa mencerminkan pertimbangan penjurian yang lebih mewakili kriteria-kriteria di atas. 

Berikut adalah nama, judul cerpen, dan kota para pemenang (secara acak):

1. Ismaya Novita Rusady - Bromo yang Mengantarkan Hatiku (Probolinggo)
2. Nita Aprilia - Cinta Keranjang Apel (Malang)
3. Rizky Suryana Siregar - Pintu ke-1001 (Semarang)
4. Dian Nafi - Kopi Cinta di Grebeg Besar (Demak)
5. Dita Hersiyanti - Amanat Perjuangan Ranti (Palembang)
6. Fakhrisina Amalia Rovieq - Memoar Senja (Palangkaraya) 
7. Mario Mps - Petik Cinta pada Rintik Pertama (Semarang)
8. Noury - Sebelum TransJakarta Berlalu (Jakarta)
9. Rina Wijaya - Cintaku Datang Lewat Omed-omedan (Denpasar)
10. Winda Az Zahra - Matahari di Kota Matahari (Bojonegoro)

Selamat kepada pemenang. Semoga ini bisa menjadi awal yang perjalanan bercerita yang menyenangkan. 

Cerpen-cerpen yang masuk babak kedua sedang kami pertimbangkan untuk kami terbitkan atau kami muat dalam blog kami. 

Oya, kompetisi #CeritaCintaKota ini merupakan awal dari banyak rangkaian kompetisi #CeritaKotamu. 

Dengan kompetisi #CeritaKotamu kami ingin mengajak kalian merayakan lokalitas kalian. Mari buka mata dan carilah cerita di depan mata kita. Ceritakan hubungan antar manusia dan kota yang ada di sekitar kita. Ceritakan agar kita saling mengenal. 

Kita tahu Indonesia bukan cuma Jakarta. Mari bercerita. Mari rayakan Indonesia.

Kita bercerita. Apa ceritamu?

Salam,

Tim PlotPoint

PEOPLE ARE AWESOME

Halo!

Apa kabar, guys?  Kalo kamu merasa orang-orang di dunia ini menyebalkan.. eits.. tunggu dulu, guys... Karena kalo kamu nonton video ini, kamu juga bakalan setuju sama mereka, kalo PEOPLE ARE AWESOME!

Check it out... 



Sunday, January 27, 2013

Sejarah Buku Braille



Buku Braille adalah buku yang ditujukkan untuk tunanetra. Format cetakan buku ini  disebut cetakan “tactile”, yang berari dapat dibaca dengan menyentuh huruf timbul di kertas. Sistem awal buku Braille adalah membuat huruf Romawi timbul untuk membentuk kata dan kalimat di kertas.

Buku timbul pertama yang ditujukan untuk tuna netra diproduksi tahun 1786. Untuk menghasilkan buku dengan sistem ini, perubahan besar harus dilakukan dalam percetakan biasa. Walaupun huruf bisa dibuat timbul dengan menebalkan tinta, ada suatu hambatan besar yang harus diatasi. Untuk mencetak secara biasa, huruf dibentuk dan disusun secara terbalik. Namun untuk mencapai semua huruf bisa timbul, semua harus dicetak dua kali dari depan. Sistem ini tidak dapat digunakan seterusnya karena ukuran huruf harus sangat besar dan hanya bisa dicetak 1 halaman tiap sisi buku. Sehingga, buku kelewat besar dan menghabiskan banyak ruang penyimpanan.

Mesin cetak buku lama kelamaan berkembang seiring penemuan mesin uap yang dapat mempercepat proses cetak. Jumlah produksi buku lebih besar dalam waktu yang lebih singkat. The New England Institution for the Education of the Blind dibawah pimpinan Samuel Howe, mengembangkan mesin cetak sendiri tahun 1835 Dari sistem mesin cetak tersebut, mereka mulai menerbitkan beberapa karya terkenal sampai tahun 1842. Ada buku khusus bagi tuna netra untuk Perjanjian Baru, Alkitab dan sejarah dunia dari georafi dan tata bahasa. Alkitab tuna netra terdiri dari 8 volume dan bisa dibeli sebesar $20. Kertas yang digunakan sangat berat dan keras. Ketika Howe, pemilik institut tuna netra tersebut meninggal, istrinya menggalang dana untuk meneruskan rintisan percetakan buku tuna netra mereka. Perusahaan Howe tidak sendirian karena juga berdiri The American Printing House for the Blind in Louisville, Kentucky tahun 1858. Buku tuna netra pertama yang mereka rilis adalah “A Book of Fables and Stories for Children”

Louise Braille
Tokoh penting dalam literature Braille adalah Louise Braille, orang Perancis yang lahir 4 Januari 1809. Ia berubah buta di umur 3 tahun dan masuk sekolah tuna netra di Paris umur 10 tahun. Meskipun buku tuna netra sudah ada beberapa dekade belakangan, jumlah karyanya sangat terbatas. Masa di mana Loiuse Braille hidup, tentara Perancis menggunakan sistem 12 titik yang digunakan untuk berkomunikasi ketika perang malam hari. Sistem ini memungkinkan kita dapat membaca tanpa menggunakan cahaya, sehingga pihak lawan akan terkecoh.

Braille mengadopsi sistem 12 titik ini yang ia sederhanakan menjadi 6 titik saja pada tahun 1824, ketika ia berusia 15 tahun. Mulai dari sini lah muncul istilah huruf Braille sebagai huruf penyandang cacat tunanetra. Enam titik timbul ini dikembangkan membentuk pola dan kode dengan 63 kemungkinan kombinasi. Masing-masing mewakili kombinasi huruf tertentu dari alfabet, angka atau tanda baca

Dalam sistem Braille Bahasa Inggris, terdapat 189 kontraksi dan kata-kata pendek. Ternyata, Braille awalnya tidak mempublikasikan sistem ini sampai tahun 1829 karena guru lain di School for Blind Youth enggan menggunakannya. Sistem 6 titik Braille baru dipatenkan setelah Braille meninggal sebagai sarana tunanetra dalam membaca.


Seiring perkembangan teknologi, buku Braille juga berkembang menjadi lebih baik. Awal 1900 di Amerika, ada perbaikan dalam metode yang menghasilkan buku dengan sistem poin, sistem subsitusi dari titik Braille ini. Majalah Matilda Ziegler adalah media pertama di Amerika yang berhasil mencetak Braille dengan kedua sisi halaman. Tahun 1932, standar Braille Bahasa Inggris dibuat saat konferensi di London dan digunakan hingga sekarang. The American Printing House for the Blind bekerjasama dengan IBM untuk mencetak Braille menggunakan komputer, menggantikan alat sebelumnya yakni yang berupa plat cetak. Tahun 1964 sistem Braille komputer sudah dapat digunakan dengan adanya chip yang menerjemahkan ke dalam bahasa Braille.

Friday, January 18, 2013

CRUSH: Spesial Untuk Valentine :*


Valentine.

Buat sebagian orang, Valentine itu overrated. Di mana-mana isinya gambar hati warna pink. Kata-kata romantis, sama bunga-bungaan unyu.

Tapi buat kami.... Valentine itu adalah saat yang tepat buat kamu untuk baca buku komedi romantis karya salah satu penulis muda kita, Vero. Yep. Daripada kamu jomblo dan gak ada kerjaan di hari Valentine... mending nanti baca buku ini aja. Sedangkan kamu yang udah punya pacar... buku ini juga bisa kok dijadiin hadiah Valentine, karena covernya bentuknya kayak kado. Hehehe... Lumayan kan gak usah beli bungkus kado lagi ;)

Oke, tapi sebelum kamu baca novel CRUSH ini, kita mau cerita sedikit soal proses pembuatannya. Jadi, ceritanya.. naskah buat novel CRUSH sudah PlotPoint terima sejak akhir 2011. Saat itu, Gina, editor in chief PlotPoint jatuh cinta sama potensi ceritanya. Meskipun cerita cinta klasik: love & hate relationship, tapi... karakter-karakter di dalamnya menarik banget, guys! Jarang banget kan ada karakter "Pemain FTV" - super pede padahal terkenalnya pas-pasan- gitu di novel?! Belum lagi cara bercerita Vero yang menurut kami juga asik banget. Jadi, cerita yang dia tulis kerasa banget real dan deket banget sama pengalaman kita di sekolah sekarang.. atau (buat yang angkatannya lebih tua) pengalaman kita di sekolah dulu :)




Karena potensi yang asik ini, maka kami memutuskan.. kalo novel ini HARUS DIGARAP SERIUS. Jeng Jeng! Dan ketika kita bilang harus digarap serius, maka waktu penggarapannya pun jadi cukup lama. Bayangin aja, dari mulai si Vero masih kuliah, Vero bikin skripsi, Vero sidang skripsi, Vero lulus skripsi sampe Vero udah lupa sama yang namanya skripsi... novel ini... masiiiih aja nyangkut di editor.

Setelah naskah beres giliran Teguh Pandirian (Art Director) yang merana. Kenapa? Soalnya covernya melewati dua desainer, plus bantuan anak magang, serta belasan konsep untuk cover yang terus ditolak sama Ame dan Gina. Hahaha. Maklum, ini buku spesial banget udah kelamaan dikerjainnya jadi covernya harus hits! Hehehe.



Hingga tahun baru 2013 menjelang. Pertengahan Januari ini akhirnya semuanya resmi beres: konten dan packaging buku. Fiuuh. Vero & tim PlotPoint berhasil meramu cerita cinta nan kocak ini menjadi sebuah buku yang "lebih berbentuk", lengkap dengan cerita dari Bab 1 sampai kelar.. hingga design cover buku yang super unyu. Spesial buat kamu. Saat Valentine menjelang. Tsaaah!


Final Dummy! This book is ready to print!




Bentuknya kami bikin seunyu mungkin biar bisa kamu jadiin kado Valentine.. Cieeeeh... :*

Jadi... sampai jumpa di toko buku! Semoga Jovan dan Kezya bisa membuat kamu jatuh cinta pada mereka :)

Sunday, January 13, 2013

Sejarah Cover Buku



Pasti semuanya kenal quote ini, bukan : “don’t judge a book by it’s cover”.  
Dewasa ini cover buku kerap digarap serius untuk menarik perhatian pembeli buku dengan membuat desain bagus dan tambahan atribut. Tapi, tahukah kalian bagaimana sejarah cover buku?

Ketika abad pertengahan, sampul yang dibuat untuk manuskrip menggunakan bahan mewah seperti emas, perak dan permata. Selama ratusan tahun, penjilid buku berfungsi sebagai alat lindung dan penghormatan dekoratif budaya mereka. Namun, perubahan besar terjadi pada sampul buku di tahun 1820-an. Pada masa ini, mulai muncul teknik bagaimana sebuah buku bisa disampul dan secara bertahap tiap halamannya dijahit menjadi satu. Bahan sampul yang dulunya kain dan menghabiskan banyak biaya,diganti menjadi kertas biasa.

Penemuan mesin uap juga meminimalkan biaya produksi sampul, sehingga harga penjilidan seimbang dengan harga cetak buku. Cover berubah menjadi printable, menggunakan cetakan logam multi warna dan kemudian mengalami setengah proses ilustrasi. Teknik ilustrasi ini mengambil fenomena dari seniman poster di abad 19 yang jasanya kemudian dimasukkan ke dalam industri buku. Setelah adanya ilustrasi ini, fungsi cover berubah tidak hanya menjadi pelindung halaman, namun juga berfungsi sebagai bentuk print-ad sekaligus menyampaikan informasi mengenai isi buku.

Gerakan Art Nouveau di abad 20 merangsang modernisasi pada desain cover buku yang kemudian membawa pengaruh signifikan. Industri buku menjadi besar dan banyak muncul penerbit baru di Eropa, London dan New York. Beberapa desain cover unik muncul di Uni Soviet sepanjang ramainya seniman avant garde seperti Alexandr Rodchenko & El Lissitzky thn 1920. Desainer Aubrey Beardsley juga membawa pengaruh besar pada desain awal 4 volume The Yellow Book tahun 1894

Saat terjadi Perang Dunia, cover buku menjadi sangat vital karena industri buku semakin kompetitif. Cover dibuat sangat detail, dibedakan tergantung style, genre dan judul buku dengan harapan menarik perhatian pembeli. Gaya desain cover buku berbeda tiap negara, tergantung dari selera pasar. Buku terjemahan bisa menjadi sangat menarik dengan dibuatkan kemasan khusus sebagai hadiah, yang terkenal contohnya Twilight dan Harry Potter. Cover Book Award dijadikan salah satu nominasi award buku; seperti yang dilakukan Barnes & Noble, Penguin Books dan National Book Award. Designer cover buku mendapat achievement di mata masyarakat.


Thursday, January 10, 2013

Writer Zodiac


6-12 Januari 2013

 karena kamu cepat bosan,coba deh mulai membeli antologi cerpen karena durasi bacanya pas dengan mood kamu
 kamu lagi dekat sama seseorang yang mengerti banget hobi menulismu. Nilai plus tentunya!
 isi liburanmu dengan membaca ulang koleksi buku lama. Membaca ulang membuat kita mendapatkan makna baru lho
 kamu lagi suka menulis pakai Bahasa Inggris nih, hehe
 fokus untuk target jangka panjang menulismu, karena cerita yang kamu buat punya berpotensi dikembangkan menjadi serial
 kamu lagi asik membuat cerita yang kamu dedikasikan untuk seseorang. Buat siapa ya :D
 ngeluh gak punya waktu untuk baca buku? Hasrat baca kamu bisa dipuaskan dengan twitter2 klub buku kok
 kamu sedang kesulitan menentukan plot cerita. Menonton film bisa membantu kamu melihat bagaimana peristiwa ‘dirangkai’
 terkena gejala writer’s block? Tinggalkan aktivitas menulis, baca lebih banyak.
 niat kamu melahap buku suka gagal karena kamu lagi sulit berkonsentrasi. Sedang mikirin apa sih?
 kamu sedang mengejar sesuatu. Kalau butuh strategi tambahan, bisa juga membaca buku bertema motivasi
 harapanmu bertemu orang nyata yg mewakili karakter fiktif di tulisanmu akan terwujud!

Friday, January 4, 2013

[SCUFID] Kompetisi Menulis SURAT CINTA UNTUK INDONESIA



Halo teman-teman,

Menyambut Hari Film Nasional 2013, PlotPoint Kreatif dan @film_indonesia akan membuat kompetisi menulis Surat Cinta Untuk Film Indonesia. Pemenangnya akan masuk ke dalam buku Surat Cinta Untuk Film Indonesia yang merupakan upaya untuk mendapatkan jawaban bagi pertanyaan "Mengapa film Indonesia harus ada?". Buku ini adalah persembahan kami untuk film Indonesia.

Lima surat cinta terpilih akan masuk ke dalam buku Surat Cinta Untuk Film Indonesia bersama 45 tulisan lain dari filmmaker, penggiat film dan pecinta film yang dikurasi oleh editor sekaligus kritikus film Indonesia: @hikmatdarmawan dan @adrianjonathan.

Berikut syarat kompetisinya:

1. Kompetisi ini terbuka untuk non pekerja film Indonesia.
2. Kirim naskah asli dan belum pernah diterbitkan di media apapun sepanjang 2-3 halaman.
3. Format penulisannya: spasi 1,5; Times New Roman 12; A4; Margin standar.
    File: .doc atau .docx.
4. Tulisan bisa berupa pengalaman pribadi, pendapat subjektif kamu, segala duka gembira
    dalam menikmati dan mengalami film Indonesia.
5. Attach naskahmu dan tulis biodata pada body email dengan format :
    a. Nama lengkap;
    b. Nama pena (bila perlu);
    c. Twitter;
    d. Email;
    e. Alamat lengkap;
    f. Nomer telepon;
6. Kirimkan naskahmu ke: scufid@gmail.com
7. Format subject dan file: (NAMA) - (JUDUL NASKAH)
    contoh: Ichy Fitri - CINTA DI REEL KE-1
8. Naskah paling lambat harus diterima redaksi pada 27 Januari 2013 pukul 24.00 WIB.
9. Kami akan memilih 5 naskah pemenang untuk diterbitkan ke dalam buku.
    Pengumuman pemenang akan dilakukan pada tanggal 27 Februari 2013 pukul 19.00 WIB via blog
    dan twitter @_PlotPoint.
10. Masing-masing pemenang akan mendapat Rp. 500.000 per naskah dan buku bukti cetak.
11. Naskah yang tidak masuk ke dalam buku akan masuk ke dalam website
     www.suratcintauntukfilmindonesia.com.


Tuesday, January 1, 2013

Kritik Sastra Anak



Menyukai buku-buku fairytale? Sastra Anak, literatur untuk anak dengan bahasa yang sederhana dan pemanfaatan ilustrasi ternyata tidak lepas dari kritik sastra.

Pendekatan yang dilakukan dalam kritik sastra anak antara lain :
     1.  ‘Fokus Anak’
      merupakan strategi bagaimana anak membaca bukunya secara khusus terhadap proses mekanismenya, sehingga mereka bisa merekomendasi buku apa yang bagus ke anak. Kritik ini sering menyanggah buku apa saja yang anak-anak akan suka dan buku apa yang bagus untuk mereka. Meskipun kritik ini masih berpusat ke anak, para disiplin berusaha memperluas dengan memasukkan berbagai mode analisis. Kritik sastra anak sekarang ini dimasukkan ke dalam analisis yg lebih luas, seperti teori sasta dan cultural studies.

      2. Skema anak-anak
Banyak kritikus sastra anak memasukkan anak-anak ke dalam kategori sosial, dari gender, etnis, agama dll. Lissa Paul (1987), seorang kritikus feminis sastra anak meneliti bagaimana anak perempuan dan laki-laki membaca buku. Penelitian ini dilanjutkan oleh beberapa kritik yang memperlihatkan bahwa pilihan bacaan anak justru “dikendalikan” oleh orang dewasa yang berhubungan dengannya. Orang dewasa memilihkan buku untuk anak daripada membiarkan anak memilih bukunya sendiri. Tahun 2004, penelitian ini dilanjutkan dengan hasil bahwa identitas seseorang itu dibentuk oleh orang lain, bukan dibawa lahir. Maksudnya, peran dewasa-lah yang membentuk identitas anak-anak sendiri.

3. Fokus tekstual
adalah pendekatan dengan perspektif studi kesusastraan, mengkaji teks sebagai ‘hanya teks’ tanpa menyertakan pembaca. Stephens dan McCallum (1998) berdiskusi tentang hal intertekstual pada sastra anak, sementara Nodelman (1990) melihat perpaduan teks dan ilustrasi di buku bergambar.


     4. Fokus cultural studies
      yaitu dengan meneliti sastra anak sebagai salah satu aspek budaya. Bacaan anak adalah produk konsumsi,sama halnya dengan budaya anak lain : video games, tv, mainan dll. Beberapa peneliti yang telah melakukan hal ini antara lain: 1) Jenkins, menganalisis sastra anak secara general, 2) Mackey, menganalisis sastra anak sebagai artefak budaya.

* RaBuku Tahukah Kamu adalah segmen tweet PlotPoint yang diadakan tiap Rabu,  mulai pukul 13.00-15.00 WIB

PALING BANYAK DIBACA

How To Make Comics oleh Hikmat Darmawan