Buku timbul
pertama yang ditujukan untuk tuna netra diproduksi tahun 1786. Untuk
menghasilkan buku dengan sistem ini, perubahan besar harus dilakukan dalam
percetakan biasa. Walaupun
huruf bisa dibuat timbul dengan menebalkan tinta, ada suatu hambatan besar yang
harus diatasi. Untuk mencetak secara biasa, huruf dibentuk dan disusun secara terbalik. Namun untuk
mencapai semua huruf bisa timbul, semua harus dicetak dua kali dari depan. Sistem ini
tidak dapat digunakan seterusnya karena ukuran huruf harus sangat besar dan
hanya bisa dicetak 1 halaman tiap sisi buku. Sehingga,
buku kelewat besar dan menghabiskan banyak ruang penyimpanan.
Mesin cetak
buku lama kelamaan berkembang seiring penemuan mesin uap yang dapat mempercepat
proses cetak. Jumlah produksi buku lebih besar dalam waktu yang lebih singkat. The New
England Institution for the Education of the Blind dibawah pimpinan Samuel
Howe, mengembangkan mesin cetak sendiri tahun 1835 Dari sistem mesin cetak tersebut, mereka mulai menerbitkan beberapa karya terkenal sampai tahun 1842. Ada buku khusus
bagi tuna netra untuk Perjanjian Baru, Alkitab dan sejarah dunia dari georafi
dan tata bahasa. Alkitab tuna netra terdiri dari 8 volume dan bisa dibeli sebesar $20. Kertas yang digunakan sangat berat dan keras. Ketika
Howe, pemilik institut tuna netra tersebut meninggal, istrinya menggalang dana
untuk meneruskan rintisan percetakan buku tuna netra mereka. Perusahaan Howe tidak sendirian karena juga berdiri The
American Printing House for the Blind in Louisville, Kentucky tahun 1858. Buku tuna
netra pertama yang mereka rilis adalah “A Book of Fables and Stories for
Children”
Louise Braille |
Braille
mengadopsi sistem 12 titik ini yang ia sederhanakan menjadi 6 titik saja pada tahun 1824,
ketika ia berusia 15 tahun. Mulai dari
sini lah muncul istilah huruf Braille sebagai huruf penyandang cacat tunanetra. Enam titik
timbul ini dikembangkan membentuk pola dan kode dengan 63 kemungkinan kombinasi. Masing-masing
mewakili kombinasi huruf tertentu dari alfabet, angka atau tanda baca
Dalam sistem Braille Bahasa Inggris, terdapat 189 kontraksi dan kata-kata pendek. Ternyata, Braille awalnya tidak mempublikasikan sistem ini sampai tahun 1829 karena guru lain di School for Blind Youth enggan menggunakannya. Sistem 6 titik Braille baru dipatenkan setelah Braille meninggal sebagai sarana tunanetra dalam membaca.
Seiring perkembangan teknologi, buku Braille juga berkembang menjadi lebih baik. Awal 1900 di Amerika, ada perbaikan dalam metode yang menghasilkan buku dengan sistem poin, sistem subsitusi dari titik Braille ini. Majalah Matilda Ziegler adalah media pertama di Amerika yang berhasil mencetak Braille dengan kedua sisi halaman. Tahun 1932, standar Braille Bahasa Inggris dibuat saat konferensi di London dan digunakan hingga sekarang. The American Printing House for the Blind bekerjasama dengan IBM untuk mencetak Braille menggunakan komputer, menggantikan alat sebelumnya yakni yang berupa plat cetak. Tahun 1964 sistem Braille komputer sudah dapat digunakan dengan adanya chip yang menerjemahkan ke dalam bahasa Braille.
makasih banget gan buat sejarahnyaa
ReplyDeletebaru tahu saya nih hehehe sejarahnya, makasih ya gan
ReplyDelete