Lebaran udah makin
dekat nih, THRnya udah pada turun kan? :p
Apalagi hampir seluruh
pusat perbelanjaan saingan mengadakan sale. Kata “sale” dan nuansa Lebaran
memang kompak bikin kita semangat shopping.
Tapi, apa sih yang bikin kamu tertarik
banget untuk shopping di
sebuah toko? Karena banyak yang ngomongin di social media, sale yang gede-gedean, atau displaynya yang seru?
Window display di tahun 1920-an |
Window display Printemps, tahun 2010 |
Display yang keren di window store adalah satu dari faktor penting yang bikin kamu melakukan window shopping- sampai akhirnya shopping beneran :p.
Source |
Nah, pasti kamu sering
kan celingukan di pusat perbelanjaan
hanya untuk sekadar melihat-melihat, tanya-tanya warna atau harga, bahkan
mencoba barang yang kita taksir. Ya, hal-hal kayak gitu wajar banget terjadi dipengaruhi
oleh display toko yang menarik
perhatian. Nah, pihak yang bergelut dalam bidang ini disebut visual merchandiser (VM).
Apa yang terlintas di
benak kamu kalau dengar kata visual
merchandiser? Mungkin kamu hanya menganggap sebatas pembuat artwork di window display, atau mendandani manekin toko, bahkan tukang beberes baju dan rak di toko? Wah, kamu
masih keliru.
Secara garis besar,
visual merchandiser bertanggung jawab menarik customer (pembeli) untuk masuk dan berbelanja ke dalam sebuah
toko. Cara untuk menarik customer ini
bermacam-macam; dari membuat window
display yang menarik, juga mengatur tata letak produk dan furniture di dalam toko. Intinya,
seorang visual merchandiser itu harus memberikan
pengalaman berbelanja yang positif dan berbeda, sehingga pelanggan selalu
ingin datang dan berbelanja lagi.
Gimana sih cara seorang
visual merchandiser menata display yang menarik perhatian?
Mau tau ceritanya? Yuk
kita kenalan sama Ardan Hanafi, seorang visual
merchandiser yang berhasil bikin banyak pelanggan tertarik masuk ke toko, setelah
lihat window display karyanya.
Ardan Hanafi- Visual Merchandiser |
Boleh
sharing sedikit tentang gimana
awalnya bisa jadi visual merchandiser?
Untuk menjadi seorang visual
merchandiser (VM), minimal harus punya dasar ilmu desain. Saya dulu, merasa kecemplung di bidang ini. Awalnya nggak tahu apa-apa tentang profesi VM. Untungnya
karena punya latar belakang ilmu interior desain, lebih mudah bagi saya untuk
menerjemahkan sebuah konsep.
Kalo
sekarang, lagi sedang terikat kerjasama nggak?
Saat ini, sedang bekerjasama
dengan sebuah concept store di Jakarta, The Goods Dept. Saya dipercaya menjadi
Head of Visual Merchandising.
Apa
aja sih jobdesk visual merchandiser?
Seorang visual
merchandiser untuk sebuah department store maupun butik independen, diharapkan
bisa meng manage dan mengawasi
presentasi visual dari window display,
layout, denah toko hingga display dan informasi produk dalam toko
terkait. Memang masih agak semu, karena banyak yang berpikir pekerjaan ini
mirip dengan desainer interior.
Walaupun
masih lumayan semu, tapi ada bedanya?
Bedanya, VM adalah
profesi yang multidispliner. Pada
prakteknya butuh pengetahuan yang cukup baik tentang desain interior, interior decorating, fashion styling, desain grafis, desain produk
hingga kegiatan produksi. Jadi, perbedaan yang paling signifikan antara
keduanya yaitu dari sisi fungsi, dimana seorang VM akan lebih
mengesampingkannya dalam pengerjaan di lapangan.
School Holiday, The Goods Dept PIM. Ardan Hanafi |
Melihat karyanya yang unik tapi tetap dikemas dengan elegan,
pasti sudah banyak pengalaman yang dilalui Ardan. Ia pernah menangani project
The Goods Dept dan Erha Apothecary sebagai VM Consultant. Serta pernah menjadi
VM full time untuk project Alun-Alun
Indonesia, 16DS, dan designclopedia.
Wow, udah banyak
banget ya pengalamannya! Ada yang paling berkesan?
Pengalaman yang paling berkesan itu saat menangani Erha
Apothecary, karena saya harus meng manage
sendiri dan mengerjakan display
seluruh toko di Indonesia.
Ada tema tertentu
buat setiap desain?
Setiap desain tentu mengandung
tema. Tapi dengan satu tema, VM harus putar otak untuk membuat display yang nggak monoton, dan memberikan atmosfer
yang berbeda sehingga pelanggan nyaman belanja di toko itu. Salah satu tema
besar tiap tahunnya adalah Ramadhan, yang juga kerap menggoda pembeli dengan
sale besar-besaran. Nah, VM bertanggung jawab untuk membuat display yang nggak
hanya bernuansa bedug, ketupat, dan unta padang pasir. Eksplorasi hal-hal lain
yang mengandung pesan dan konsep, sekalipun itu tersirat.
Ki-Ka: Christmas; Ied Mubarak; Chinese New Year, Alun-Alun Indonesia. Ardan Hanafi |
Ceritain dong, gimana
aja prosesnya selama merancang display…
Dalam pembuatan sebuah display memerlukan proses kreatif berupa pencarian
masalah. Setelah tahu masalahnya, kita bisa dapat pancingan untuk berargumen,
gunanya tentu untuk memperbaiki segala hal sampai dapat kata kuncinya, dan bisa
dikembangkan dalam bentuk visual (sketsa). Sketsa berfungsi untuk memperjelas
perincian tahap produksi. Hasil akhirnya, tentu saja instalasi (pemasangan
display) sehingga bisa dinikmati oleh pelanggan.
Untuk pembuatan
display ini, ada tim lain yang terlibat selain VM?
Keterlibatan tim untuk mengerjakan sebuah display tentu berbeda
dilihat dari skala pengerjaannya. Selain VM, ada juga desainer grafis, carpenter (tukang kayu), serta porter (pengangkut barang).
Pekerjaan ini menarik
sekali ya :D Ada tips agar sukses di bidang ini?
Kita harus kreatif,
teliti dan berpikir komersil. Karena secara nggak langsung kamu menjual
konsep ke pelanggan. Kamu juga harus berpikiran terbuka dan siap bekerja di
bawah tekanan karena VM bekerja dengan jadwal yang sangat padat dan cepat.
Selain itu, tentunya harus mau kerja keras, juga peka terhadap trend yang ada
di segala bidang.
Ternyata, visual merchandiser punya andil yang besar banget
untuk membuat sebuah toko banjir pengunjung. Pekerjaannya juga seru.
Tertarik? Selamat mencoba
guys! :)
wah browsing-browsing ternyata nemu blog yang ada tentang VM-nya hehehe, suka bacanya soalnya saya juga VM, thaks for the info yahh ^^
ReplyDeleteaprilianianita@blogspot.com
saya tertarik dengan desainer VM
ReplyDeletedan saya pingin belajar tentang vm
boleh kasih tau gk apa2 aja yg harus saya kuasai dan harus saya tau tentang VM
Salam kenal kang Ardan, bagus bgt karyanya,
ReplyDeletelocal, tapi gk kalah sama karyanya luaran sana...
Good Job ....
Pas banget minggu minggu ini ada beberapa tawaran kerja untuk jadi VM. Dan baru tau jobdesk VM kaya gini tuh dari blog ini, thanks kang Ardan blognya bermanfaat bgt. Kayanya lebih seru jadi VM ketimbang jadi desain grafis yg duduk ber jama jam didepan monitor.
ReplyDeleteOh om dana punya blog toh.....hehhehehe....ramah n profesional bgt si om ini.....
ReplyDeleteWah menarik infonya. Kebetulan saya sedang mencari deskripsi seputar MD. Kalau boleh tau untuk MD dan VM itu deskjobnya ada perbedaan yang signifikan atau secara garis besar sama?
ReplyDeleteTerimakasih sebelumnya.
VM itu menarik!
ReplyDeleteAnda bener bgt om bule..D
DeletePT.CooGee Indonesia
ReplyDeleteBrand
*This Is April (Baju Wanita remaja)
*CooGee (Sepatu anak2)
*Sneakers (Distro)
Membutuhkan Visual Merchandiser (Retail Baju)
1. Wanita Umur 23-30th
2. Min.Pendidikan S1 Interior Design / Arsitektur
3. Bisa berbahasa inggris
4. Bisa mengoperasikan Ms.Office,Skill Auto Cad,Corel Draw,Photoshop dan 3D
5. Kreatif,disiplin, cepat belajar dan bisa bekerja dalam dibawah tekanan
6. Good Communication dan bisa bernegosiasi
7. Bekerja dengan ketepatan waktu
8. Bisa bekerja keliling kota maupun dalam kota
9. Memiliki kendaraan pribadi
10. Memiliki tempat tinggal daerah Pantai indah kapuk atau sekitarnya.
Send CV kamu ke hr@thisisapril.com (Subject VM)
Person : Jerry (HRD) 085775203123 / 73e6DD71
hanya CV yang tersortir yang akan dipanggil.
Terima Kasih
4ward please
terimakasih infonya pak..
Deletehalo, bisa minta contactnya ardan hanafi ini? terimakasih
ReplyDeletekalo diliat liat blog ini, saya merasa tertarik dengan kerjaan ini, nampaknya sesuai dengan basic saya yang berkecimpung pada desain dan sketsa. VM itu menarik, kreatif dan seni banget.. thanks FYI :)
ReplyDeletesalam kenal Ardan saya jimmy, saya juga vm dulu pernah vmnya esprit,dan arcadia indonesia di map (mitra adi perkasa) dan sekarang head vm di polo indonesia, saya malah basicnya sekolah seni rupa...email saya (jimmy_vm7@yahoo.com)mungkin kita saya bisa berbagi pengalaman
ReplyDeleteSaya ingin lebih maju seperti para senior semoga ada kesempatan bisa kerja bareng sekarang saya menjadi vm di rita mall tegal salam hangat
ReplyDeleteI want to be Visual Merchandiser
ReplyDeleteMuantap...
ReplyDeleteEhehe dpt wawasan deh buat vm nya
ReplyDeletewawasan baru u/ profesi baru saya....terima kasih
ReplyDelete