(Resatio Adi Putra - Death Comes Faster Than You Think) |
(Resatio Adi Putra - Penyangkalan) |
Halo, guys!
Apa
kamu pernah lihat potongan-potongan gambar yang digabungkan menjadi sebuah
bentuk yang menarik? Contohnya adalah gambar yang ada di atas. Gambar di atas
adalah potongan-potongan beberapa gambar (dan unsur lain) yang digabungkan
menjadi satu. Komposisi artistik yg
dibuat dr berbagai bahan (dari kain, kertas, kayu) yg ditempelkan pada
permukaan gambar disebut kolase (sumber). Kreatif sekaligus unik banget ya guys!
Setelah melihat gambar yang tadi, kepikiran gak
kalau misalnya gambar-gambar hasil kolase itu akhirnya menjadi
perhiasan-perhiasan seperti kalung atau cincin yang bisa dipakai sehari-hari?
Pasti penampilan kita akan semakin menarik ya. Nah, kalau kamu memang suka
memakai dan mengoleksi perhiasan unik, kamu harus coba lihat koleksi-koleksi
perhiasan dari Kala Jewelry. Perhiasan-perhiasan yang
dibuat di Kala Jewelry ini dibuat terbatas lho. Jadi pastinya gak pasaran.
(Resatio Adi Putra – Collage Artist/Crafter and Director of Kala Jewelry) |
- Apa awalnya yang bikin mas Resatio terjun ke dunia kreatif padahal kan dulu kuliahnya bukan jurusan ilmu design atau sejenisnya?
Kalo
menggeluti mungkin dari tahun 2005 ya waktu itu teman-teman kebetulan ada yang
kuliah seni rupa dan design jadi suka
sharing dengan mereka, tapi kalau untuk secara profesional baru sekitar tahun
2008, waktu itu project pertama saya
adalah membuat design t-shirt untuk Cosmic Clothes.
Tahun 2005 tuh saya
berteman dengan beberapa teman mahasiswa seni rupa dan design, jadi banyak tahu dari mereka mengenai apa itu seni rupa dan
design. Waktu itu masih biasa saja,
ngga yang tiba tiba ingin menjadi pekerja kreatif, hanya ikut bantuin tugas
mereka. Waktu itu ada cerita tugas teman saya yang saya bantuin dapat nilai
tertinggi di kelasnya.
·
Kalau
aku lihat, Kala Jewelry ini kan unik banget ya. Menggunakan kolase. Ini idenya
dari mana?
Sesungguhnya
idenya sederhana sih, saya kan suka bikin karya kolase, asalnya saya buat untuk
diri saya sendiri. Karena saya ga pandai menulis, tapi saya ingin menyampaikan
sesuatu, entah kegelisahan atau apapun, makanya saya tumpahkan dalam karya
kolase. Nah terus dengan berjalannya waktu dapat ajakan tawaran untuk
memamerkan karya-karya kolase saya, yaudah saya ikutan kan. Setelah itu saya makin sering untuk mengikuti
pameran seni rupa, baik di galeri maupun tempat publik lainnya dan makin banyak
yang aware dengan karya saya. Kolase
saya juga pernah beberapa kali dibeli oleh beberapa brand dan mereka menyablonnya di atas t-shirt.
Nah
dari sana banyak juga teman-teman yang bertanya apakah mereka bisa membeli
sesuatu dari saya yang bukan karya asli, karena memang tidak dipungkiri belum
banyak juga yang mau dan mau mengeluarkan uang untuk mengoleksi karya asli.
Saya ingin lebih banyak orang yang melihat karya saya, maka dari itu saya
membuat art merchandising juga dari karya-karya kolase saya, agar tidak hanya
waktu pameran seni saja orang-orang dapat menikmati karya saya. Tapi saya tidak
ingin orang yang menikmati karya saya itu hanya menikmati visual saja, saya
ingin mereka merasakan apa yang saya rasakan waktu saya membuat sebuah karya.
Maka dari itu jewelry line saya
sertakan booklet yang berisi print out karyanya yang lebih besar dan
puisi kecil yang saya buat untuk karya tersebut. Serta kartu pos agar orang
yang telah membeli Kala dapat berbagi perasaannya setelah menikmati karya saya
ke orang yang diinginkan. Saya mengambil target market yang masih jarang untuk art merchandise, yaitu jewelry.
·
Siapa
yang pertama kali mengenalkan teknik kolase ini ke mas Resatio?
Kalau secara langsung sih
ga ada ya, saya pertama kali melihat teknik kolase itu sesungguhnya waktu
membaca tentang Dada.
Lalu awalnya iseng saja membuat. Seiring berjalannya waktu, saya mengetahui
beberapa orang di Indonesia yang juga membuat karya dengan teknik kolase, yaitu
Hendra Permana
dan Ika
Vantiani, lalu beberapa waktu kemudian saya
mengukuhkan diri untuk fokus membuat karya dengan teknik kolase.
- Kenapa mas Resatio memilih untuk menggeluti teknik kolase ini?
Sejujurnya saya memanfaatkan
kelemahan saya dan saya jadikan kelebihan. Saya sebelum membuat karya kolase,
cara gambar saya itu kekanak-kanakan. Ilustrasi saya seperti yang ada di dalam
buku cerita anak. Bisa dilihat disini,
tapi sudah tidak pernah saya update.
Saya sampai pada titik bahwa saya ingin menceritakan cerita lain dalam karya
saya, lalu saya mengenal teknik kolase ini, dan menurut saya teknik ini paling
cocok untuk saya membuat karya.
- Biasanya inspirasi untuk membuat kolase dari mana?
Sesederhana baca buku,
nonton film, ngobrol dengan teman, jalan-jalan sendirian, dari mana saja.
Tetapi biasanya karya-karya saya bertemakan tentang mimpi, kehidupan, dan
kematian.
- Pernah gak mas Resatio ngerasa stuck waktu lagi buat kolase? Kalau pernah, gimana cara mengatasinya?
Pernah sekali, biasanya
saya tinggalkan dulu karyanya, lalu saya ya itu, menonton film, mambaca buku,
melakukan kegiatan lain.
- Ada ga seniman yang menginspirasi mas Resatio untuk berkarya? Boleh tolong disebutkan?
(Kala Jewelry – Life, Death and A Voyage) |
- Apa sih arti nama “Kala”? Apa alasan mas Resatio kasih nama Kala untuk line Jewelry ini?
Kala itu berasal dari bahasa
sanskerta, Kala itu mempunyai banyak arti kalau dibahasaindonesiakan, yaitu: waktu, sajak, seni, dan bagian kecil dari
sesuatu. Menurut saya ini kata yang tepat untuk menggambarkan produk saya. Saya
ingin karya saya dapat memberhentikan waktu penikmat karya saya walaupun hanya
beberapa detik. Saya juga ingin menyampaikan cerita saya lewat karya kolase
saya dan juga puisi yang saya buat untuk karyanya. Dan produk ini merupakan
bagian kecil tapi menjadi detail dari pemilihan fashion orang yang membelinya.
- Susah gak sih untuk bikin perhiasan ini? Mas Resatio dulu sempet kursus dulu atau belajar otodidak?
Susah sih ngga ya, tapi
yang pasti harus telaten. Saya ga mengikuti kursus apapun, hanya mencoba dan
belajar sendiri. Semua orang bisa bikin sesuatu kok, hanya kita saja harus
rajin dan tekun.
- Tolong dijelasin lebih rinci dong mas Resatio inspirasi untuk pembuatan perhiasan di Kala Jewelry ini. Biasanya apa aja sih yang bisa bikin mas Resatio punya “aha moment!” untuk bikin perhiasan Kala?
Karena awalnya saya membuat
karya kolasenya dulu, baru diaplikasikan ke jewelry, biasanya aha moment nya ya
waktu mendapatkan ide untuk membuat karyanya.
- Sejauh ini, perhiasan mana yang menjadi favorit mas Resatio di Kala Jewelry dan kenapa alasannya?
Saya suka karena ini
sedikit menggambarkan kehidupan saya, kehidupan semua orang sih seungguhnya.
Suka atau ngga suka kita dengan kehidupan kita, you have to live it anyway. Just do our best.
- Teknik kolase ini kan masih jarang ya yang menggelutinya. Kira-kira kalau teman-teman ada yang mau coba bikin kolase, apa aja sih yang dibutuhkan? Ada les khusus atau bisa langsung belajar ke mas Resatio?
Gampang kok, sederhana
sekali. Untuk memulai mungkin bisa mengumpulkan majalah atau buku bekas yang
menurut kalian gambarnya menarik, lalu untuk pertama kali belajar bisa
eksperimen saja, trial and error, mengomposisikan
gambar yang sudah dipotong sedemikian rupa. Kalau saya sudah menemukan visual language saya yang sedikit vintage, jadi teman-teman yang ingin
belajar kolase bisa sambil menemukan visual
language sesuai selera teman-teman. Tekniknya juga sangat banyak, ada yang
menggunting dan memotong secara rapi, ada yang merobek, ada yang mencampurkan
dengan bahan-bahan lain, cat akrilik misalnya. Tidak ada batasan dan aturan
sesungguhnya. Baru setelah menemukan visual
language-nya, bisa step to the next
level dengan apa cerita yang mau teman-teman angkat dari karya yang dibuat.
Kalau belajar sih saya masih belajar juga sesungguhnya, saya ga akan berhenti
belajar, kalau mau ya belajar bersama saja.
(Resatio Adi Putra: “Reconstructing Collage”) |
- Denger-denger, mas Resatio baru bikin buku ya? Bisa tolong diceritain ga bukunya tentang apa & Apa sih yang membuat buku ini beda dari buku lain?
Iya,
sesungguhnya buku self published sih,
bukan buku yang cetak banyak juga, hanya buat 75 copy dang ga akan dicetak
ulang. Judul bukunya: “Reconstructing Collage”. Konsepnya sederhana sih
sesungguhnya, pertama aku tunjukin karya-karya aku yang pernah dibuat, terus di
dalamnya juga ada beberapa quotes dari orang-orang yang berpengaruh dalam aku
membuat karya, terus aku me-reverse
proses aku bikin karya. Maksudnya, I am
deconstructing my collage and you will be reconstruct it. Tujuan khususnya
tuh sesungguhnya pengen berbagi aja gimana cara aku bikin kolase, kaya ingin
ngasih tau kalau semua orang tuh bisa bikin karya kolase. Kalau tujuan umumnya
sih ingin nunjukin, kalo bikin kolase aja bisa, berarti hal-hal lain juga bisa
dikerjain dong. Ya ga? Asal ada niat, dan serius ngejalaninnya, percaya aja
kita bisa ngerjain sesuatu hal. Apapun itu. Pernah denger istilah chaos theory ga? Chaos theory tuh intinya small
changes in one initial condition could resulting vast differences. Jadi,
berubah lah sekarang.
Buku
ini beda dari yang lain karena itu tadi dibuat hanya 75 copy lalu tiap copy
dikasih nomor dan ditandatangani, lalu buku ini dijahit sendiri oleh aku, lalu
buku ini bisa dibilang interaktif karena si pembaca bisa bikin kolase dari
bahan yang aku kasih, bisa juga ditambah dengan bahan yang dia punya, bisa
eksperimen dengan cat air atau apapun yang dia mau, dan bikinnya di dalam
halaman kosong di buku ini, jadi dia bisa jadi bagian dalam buku ini. Lalu
hasilnya bisa ditunjukin ke aku, ke semua orang.
- Proses pembuatan bukunya sulit ga? Apa kendalanya sewaktu proses pembuatan buku itu?
Proses pembuatannya bisa
dibilang susah-susah gampang sih, ide deconstructing
dan reconstructing collage tuh muncul
secara ga sengaja. Banyak yang nanya ke aku: apa sih kolase, bagaimana cara
bikin kolase, susah ga bikinnya, dll. Maka dari itu, kenapa ga aku bikin aja
sesuatu yang sedikitnya bisa jadi jawaban dari pertanyaan teman-teman tadi.
Kendalanya sih karena ini buku handmade,
ga dibuat di pabrikan, cukup makan waktu untuk menjahit bukunya. Aku jahit
sendiri bukunya satu-satu.
- Nah terakhir, ada yang mau disampaikan gak untuk teman-teman yang mungkin sedang merintis usaha di bidang kreatif?
Lakukan saja dulu, sekecil
apapun langkahnya, itu lebih baik daripada terlalu banyak berpikir tapi tidak
melakukannya sama sekali.
Seru
banget ya guys ternyata teknik kolase itu. Bisa diaplikasikan menjadi sesuatu
yang unik sekaligus menarik. :D
wah ini ni...inspiring juga buat para perupa :D
ReplyDeletesangat keren...
jadi pengen beli Kala jewelry :D
ReplyDelete