Halo!
Ingat kompetisi Resensi U-Turn yang diadakan bulan Juli lalu?
Yang berhadiah jam tangan FOSSIL ini nih.
Ssshhhtt. Ternyata ada tambahan hadiah lho dari Nadya Prayudhi. Ada dua USB Port dan dua paket Lipton Teh Tarik untuk 4 (empat) pemenang lainnya.
Mau tau pemenangnya siapa aja? Ini data pemenangnya:
Jam Tangan
Azzahra (Putar Balik)
USB PORT
Monica (U-Turn, Titik Balikmu)
Frida Kurniawati (Berhenti Berlari dan Berbaliklah)
Paket Lipton Teh Tarik
Dodi Iswandi (Hadapi Saja)
Ardisia (Sihir Masa Lalu)
Ini nih Resensi dari pemenang utama yang mendapatkan jam tangan. ;)
Penulis :
Nadya Prayudhi
Penerbit :
PlotPoint Publishing
Tahun
Terbit : April 2013, Cetakan Pertama
Jumlah
Halaman : iv + 233 halaman
Harga :
Rp 39.000
Dalam game Mario Kart, seringkali saya kalah
hanya karena hal sepele. Saya berkendara terlalu cepat sehingga mobil yang saya
kendarai terlempar ke jalur yang salah. Seketika itu juga sebuah tanda ‘u-turn’
besar muncul dilayar untuk memberitahukan kekeliruan saya. Saya harus berputar
balik untuk menyelamatkan diri dan memenangkan permainan. Sama halnya dengan Karin,
tokoh utama dalam novel U-Turn.
***
Kebimbangan, masa lalu, kematian, cinta, dan tragedi. Semua aspek
tersebut dikemas secara apik dalam novel perdana Nadya Prayudhi ini. Dituturkan
dari sudut pandang orang ketiga, pembaca seakan diajak ‘menonton’ perjalanan
kisah hidup Karin, sang tokoh utama. Tak heran memang, dengan background sebagai seorang istri
sutradara; Nadya mampu memvisualisasikan cerita bergenre psychological drama ini dengan baik.
Diawal cerita, saya merasa diajak untuk menyelami emosi Karin yang
sedang berduka karena Bre, kekasih yang telah menemani hidupnya selama dua
tahun tiba-tiba memutuskan hubungan dengannya, meninggalkan alasan yang tampak
abu-abu bagi Karin. Rangkaian flashback
masa lalu Karin sebelum bertemu Bre pun mengalir, mengantarkan pembaca pada
pilihan mereka sendiri; mau berempati atau malah sebaliknya, menghakimi. Ya,
tokoh Karin digambarkan sebagai sosok wanita dewasa yang labil; hobi
melampiaskan frustasinya secara instan ketika berhadapan dengan masalah. Disisi
lain, ia juga digambarkan sebagai seorang yang rapuh; membutuhkan sokongan
orang lain untuk melanjutkan hidup.
Jika demi menghilangkan rasa sedih yang begitu dalam ini ia harus tidur dengan orang asing, maka ia rela. – hal. 18
Seiring perkembangan cerita, saya ‘dikenalkan’ dengan tokoh-tokoh sentral
lain seperti Chuan, Marissa, Abi, dan Zara yang mau tidak mau akan merebut
perhatian dan—lagi-lagi—menyerahkan keputusan emosional pada diri saya sendiri. Rahasia demi
rahasia dari masa lalu Karin pun mulai terkuak, memicu rasa penasaran yang
semakin memuncak seiring berjalannya konflik yang terasa menanjak. Sebuah pertanyaan
yang dilontarkan Bre pada saat pertemuan pertamanya dengan Karin cukup membuat
hati saya—DEG!—mau
dibawa kemana nih ceritanya?
Karin. Apa benar lo dulu pernah membuhuh orang?” – hal. 39
U-Turn
saya kategorikan dalam genre psychological drama. Hal ini dikarenakan
cerita lebih berpusat pada dilema Karin sebagai tokoh utama, konflik yang
cenderung internal dan emosional; berfokus pada dinamika hubungan antarkarakter.
Penggambaran latar tempat yang dipaparkan Nadya —Jakarta, Bali, Kuala
Lumpur, dan Pasadena—terasa
pas dengan plot dan alur yang dibawakan, tidak membuat saya merasa ‘dipaksa’
untuk traveling mendadak di tempat-tempat
tersebut, tetapi juga tidak abu-abu sehingga saya merasa kesulitan untuk memahami
tujuan penulis.
Dikemas dengan desain sampul yang "Plotpoint banget", serta judul yang unik dan tidak biasa dapat dipastikan menggelitik rasa penasaran calon pembacanya. Jangan lupakan juga sinopsis novel ini—yang berisi kalimat ucapan Bre diatas—, rasanya cukup menjanjikan sebagai novel perdana. However, a beautiful thing is never perfect. Buku ini saya rekomendasikan bagi mereka yang berusia 18 tahun keatas karena terdapat unsur-unsur budaya barat yang bisa jadi disalahartikan pembaca belia.
Bersama Karin, saya diajak memaknai arti 'u-turn' itu sendiri : ketika dihadapkan dengan persimpangan jalan dalam hidup, pilihanlah yang akan menentukan nasib seseorang.
like this 8)
ReplyDeleteCongrats!
ReplyDelete