Thursday, March 13, 2014

Butuh Apa Buat Jadi Keren?



Di jaman sekarang, duduk di kafe atau kedai kopi sendirian mungkin udah bukan jadi suatu masalah buat kita. Selama ditemani laptop, smartphone atau gadget terbaru lainnya – dan fasilitas wifi, tentunya – kita pasti akan nyaman asyik sendiri browsing di internet. Siapa tahu pengunjung lain di pojokan sana ada yang ngelirik kita karena kita terlihat keren dan update banget! Hihi. Belum lagi, informasi yang bisa gampang kita dapatin dengan mengandalkan fitur-fitur canggih di gadget. Jadi nggak akan keliatan kuper, kan, waktu ngobrol sama calon gebetan baru dari pojokan tadi?

Udah, berhenti dulu ngayal jadi orang kerennya. Sekarang, coba kita berkhayal naik mesin waktu, dan kita pergi ke era tahun 70-an, era dimana gadget belum bisa gampang dibeli kayak kacang rebus seperti sekarang. Calon gebetan baru dari pojokan ngajak ngobrol dan ternyata kita belum update informasi apapun. Padahal si calon gebetan pinter banget. Duh, mati kutu.

Kerasa nggak, sih, teman-teman kalau gadget atau perangkat teknologi sekarang ini rasanya udah jadi kebutuhan utama? Perasaan kelimpungan kalau ketinggalan handphone kayaknya udah nggak kalah sama perasaan kalau lagi ketinggalan dompet. Padahal, kita bisa aja, lho, ngatasin masalah tanpa bergantung sama perangkat teknologi. Nggak percaya?

Kamu udah tahu gimana Imung si detektif cilik menyelesaikan berbagai kasus tanpa mengandalkan perangkat teknologi? Buat yang belum tahu, Imung adalah detektif cilik yang dikenal karena kehebatannya memecahkan berbagai kasus dengan ‘hanya’ mengandalkan kecerdasan yang dia punya, juga kesenangannya mengamati berbagai hal yang terjadi di sekitarnya. Padahal, cerita-cerita detektif yang selama ini kita tahu, banyak yang mengandalkan perangkat teknologi atau kemampuan khusus lainnya.

 Buku "Imung" seri 01 terbitan PlotPoint


Buku "Imung" seri 02 terbitan PlotPoint



‘Modal’ yang dipakai sama Imung itu bisa bikin Imung jadi detektif cilik yang diandalkan sama teman-teman dan orang-orang di lingkungannya. Salah satunya Kolonel Suyatman dari kepolisian. Padahal, Imung cuma anak kecil dari dusun dan korengan pula. Semua itu sering bikin Imung jadi underdog di mata banyak orang. Tapi, semua itu nggak bikin Imung jadi minder, karena dia tahu di balik semua itu dia memiliki kecerdasan yang luar biasa untuk memecahkan kasus. Keren, ya? :)

Nah, berapa banyak, nih, dari kita yang masih aware sama kemampuan yang kita punya? Sering banget kita nggak sadar apa aja potensi yang kita punya dan jadi menggantungkan diri sama orang atau hal lain cuma karena kita nggak pede. Padahal, kalau kita bisa kembangin itu semua, kita bisa bikin suatu karya yang bermanfaat bukan cuma buat diri sendiri, tapi juga orang lain, lho. Kayak Imung tadi.

Apa yang kita bicarain barusan cuma satu dari banyak hal lainnya yang bisa kamu dapatin dari buku Imung. Misalnya, nih, ragam aspek kebudayaan lokal Indonesia yang mungkin udah mulai kita lupakan, dan juga gimana Imung tetap bahagia walaupun hidupnya sederhana banget. Eits, nggak ketinggalan juga tentang gimana detektif cilik kita ini kelimpungan waktu menghadapi kasus jatuh cinta. Penasaran? Yuk, buruan serbu buku Imung seri 01 & 02 yang udah beredar di toko buku! :)

 Video teaser seri buku "Imung" 


Buat kamu yang udah memenangkan buku Imung sebagai hadiah dari #TantanganImung di Twitter beberapa waktu yang lalu, selamat, ya! Semoga kamu juga ikut menikmati bertualang bareng Imung, kayak tim PlotPoint disini. :D Nah, ini, nih, cuplikan keseruan dari #TantanganImung yang mau ngetes kemampuan followers @_PlotPoint dalam memecahkan kasus lewat menebak gambar beberapa barang bukti atau petunjuk dari kasus yang pernah dipecahkan Imung.


Potongan seri gambar #TantanganImung PlotPoint



Oh, iya. Buku Imung ini adalah karya dari penulis senior Indonesia, Arswendo Atmowiloto, yang juga udah menulis cerita Keluarga Cemara. Buku Imung pernah diterbitkan sebelumnya, di era tahun 70 – 80-an, dan berawal sebagai kumpulan seri cerpen di Koran Kompas dan Majalah Hai. Setelah itu, serial Imung mulai diterbitkan dan juga sempat dibuat sinetronnya, lho, karena antusiasme dari para pembacanya.

Nah, kalau udah begini, kamu yakin nggak mau ikut ngerasain keseruan kisah petualangan dari Imung? ;)
 



1 comment:

PALING BANYAK DIBACA

How To Make Comics oleh Hikmat Darmawan