Di jaman sekarang, duduk di kafe atau kedai kopi sendirian mungkin udah
bukan jadi suatu masalah buat kita. Selama ditemani laptop, smartphone atau gadget terbaru lainnya – dan fasilitas wifi, tentunya – kita pasti akan nyaman asyik sendiri browsing di internet. Siapa tahu
pengunjung lain di pojokan sana ada yang ngelirik kita karena kita terlihat
keren dan update banget! Hihi. Belum
lagi, informasi yang bisa gampang kita dapatin dengan mengandalkan fitur-fitur
canggih di gadget. Jadi nggak akan
keliatan kuper, kan, waktu ngobrol sama calon gebetan baru dari pojokan tadi?
Udah, berhenti dulu ngayal jadi orang kerennya. Sekarang, coba kita
berkhayal naik mesin waktu, dan kita pergi ke era tahun 70-an, era dimana gadget belum bisa gampang dibeli kayak
kacang rebus seperti sekarang. Calon gebetan baru dari pojokan ngajak ngobrol
dan ternyata kita belum update informasi
apapun. Padahal si calon gebetan pinter banget. Duh, mati kutu.
Kerasa nggak, sih, teman-teman kalau
gadget atau perangkat teknologi sekarang ini rasanya udah jadi kebutuhan
utama? Perasaan kelimpungan kalau ketinggalan handphone kayaknya udah nggak kalah sama perasaan kalau lagi
ketinggalan dompet. Padahal, kita bisa aja, lho, ngatasin masalah tanpa
bergantung sama perangkat teknologi. Nggak percaya?
Kamu udah tahu gimana Imung si detektif cilik menyelesaikan berbagai
kasus tanpa mengandalkan perangkat teknologi? Buat yang belum tahu, Imung
adalah detektif cilik yang dikenal karena kehebatannya memecahkan berbagai kasus
dengan ‘hanya’ mengandalkan kecerdasan yang dia punya, juga kesenangannya
mengamati berbagai hal yang terjadi di sekitarnya. Padahal, cerita-cerita
detektif yang selama ini kita tahu, banyak yang mengandalkan perangkat
teknologi atau kemampuan khusus lainnya.
Buku "Imung" seri 01 terbitan PlotPoint
Buku "Imung" seri 02 terbitan PlotPoint
‘Modal’ yang dipakai sama Imung itu bisa bikin Imung jadi detektif cilik
yang diandalkan sama teman-teman dan orang-orang di lingkungannya. Salah
satunya Kolonel Suyatman dari kepolisian. Padahal, Imung cuma anak kecil dari
dusun dan korengan pula. Semua itu sering bikin Imung jadi underdog di mata banyak orang. Tapi, semua itu nggak bikin Imung
jadi minder, karena dia tahu di balik semua itu dia memiliki kecerdasan yang
luar biasa untuk memecahkan kasus. Keren, ya? :)
Nah, berapa banyak, nih, dari kita yang masih aware sama kemampuan yang kita punya? Sering banget kita nggak
sadar apa aja potensi yang kita punya dan jadi menggantungkan diri sama orang
atau hal lain cuma karena kita nggak pede.
Padahal, kalau kita bisa kembangin itu semua, kita bisa bikin suatu karya yang
bermanfaat bukan cuma buat diri sendiri, tapi juga orang lain, lho. Kayak Imung
tadi.
Apa yang kita bicarain barusan cuma satu dari banyak hal lainnya yang
bisa kamu dapatin dari buku Imung. Misalnya, nih, ragam aspek kebudayaan lokal
Indonesia yang mungkin udah mulai kita lupakan, dan juga gimana Imung tetap
bahagia walaupun hidupnya sederhana banget. Eits, nggak ketinggalan juga
tentang gimana detektif cilik kita ini kelimpungan waktu menghadapi kasus jatuh
cinta. Penasaran? Yuk, buruan serbu buku Imung seri 01 & 02 yang udah
beredar di toko buku! :)
Video teaser seri buku "Imung"
Buat kamu yang udah memenangkan buku Imung sebagai hadiah dari #TantanganImung di Twitter beberapa
waktu yang lalu, selamat, ya! Semoga kamu juga ikut menikmati bertualang bareng
Imung, kayak tim PlotPoint disini. :D Nah, ini, nih, cuplikan keseruan dari #TantanganImung yang mau ngetes kemampuan followers @_PlotPoint dalam
memecahkan kasus lewat menebak gambar beberapa barang bukti atau petunjuk dari
kasus yang pernah dipecahkan Imung.
Potongan seri gambar #TantanganImung PlotPoint
Oh, iya. Buku Imung ini adalah karya dari penulis senior Indonesia, Arswendo Atmowiloto, yang juga udah
menulis cerita Keluarga Cemara. Buku
Imung pernah diterbitkan sebelumnya, di era tahun 70 – 80-an, dan berawal
sebagai kumpulan seri cerpen di Koran
Kompas dan Majalah Hai. Setelah
itu, serial Imung mulai diterbitkan dan juga sempat dibuat sinetronnya, lho,
karena antusiasme dari para pembacanya.
Nah, kalau udah begini, kamu yakin nggak mau ikut ngerasain keseruan
kisah petualangan dari Imung? ;)
nice book keren deh
ReplyDeletekisah nabi musa