Comic Bronze Age adalah periodesasi
era komik setelah Silver Age, tahun 1970-1985. Bronze Age mempertahankan
konvensi dari Silver Age dengan judul-judul komik superhero yang masih bertahan di
industri. Kamu bisa melihat artikel tentang Comic Silver Age di sini http://plotpointkreatif.blogspot.com/2012/11/comic-silver-age.html
Istilah ‘Bronze Age’
digunakan pertama kali oleh fan-made komik. Selanjutnya istilah ini dirujuk sebagai
bentuk kedewasaan dan komik modern awal tahun ‘70. Salah satu komik
yang membuka era ini adalah “Green Lantern”, April 1970. Ditulis oleh Denny
O’Neil dan ilustrasi oleh Neal Adams. “Green Lantern”
banyak membicarakan kemiskinan dan keraguan pada diri sendiri
Kejadian penting
lainnya adalah Jack Kirby meninggalkan Marvel dan kembali ke DC dan
menciptakan series “The Fourth World”. Mort Weisinger,
editor utama serial Superman pensiun dan digantikan Schwartz tahun 1970. Era Bronze Age
diawali dengan berhentinya para penulis dan seniman komik tua, yang digantikan
dengan editor dan creator muda. Para generasi muda
ini kenal satu sama lain karena dulu pernah bekerjasama menangani fan club
komik
Di waktu yg sama,
penerbit masih bertahan dengan merilis komik superhero, menolak banyak judul
komik yang dirasa tidak menjual dan bereksperimen di genre horror dan
sword-and-socery. Era ini juga
ditandai dengan perubahan pada distribusi dan pembeli komik. Seiring waktu, komik yang dijual menebeng di kios koran bergeser menjadi produk mahal
dengan dijual di toko buku komik spesial dan aimed at a smaller, core audience
of fans. Membesarnya distribusi komik memungkinkan banyak penerbit kecil memasuki pasar, merubah
dominasi penerbit besar, membuat variasi pilihan buku.
Isu sosial banyak
diangkat dalam komik, dapat kita lihat di tulisan cover buku sebagai bentuk promo.
Contohnya, Spiderman
dengan isu drugs. Green Lantern tentang prasangka orang dan ketidakadilan sosial. Isu feminis dan kekuatan perempuan menjadi trends ketika muncul karakter superhero wanita,
seperti Spider Woman, Red Sonja, Ms Marvel dan She-Hulk
Penulis dan artist
mendapat lebih banyak credit dari ciptaaan mereka meskipun mereka masih berbagi hasil
hak cipta dari perusahaan mereka bekerja. Penerbit baru
seperti Pacific Comics dan Eclipse Comics bernegosiasi dengan creator mereka
dalam kontrak dan hak cipta.
Gaya seni Neal Adams
di Green Lantern yang “realis sofistik” menjadi norma baru di indutri komik. Pembeli tidak lagi
tertarik dengan gaya rumit Silver Age atau gaya sederghana kartun-kartun Golden
Age. Penerbit EC Comics
dengan komik horrornya membawa warna baru dengan mempekerjakan banyak creators
berbakat dari Asia dan Amerika Latin
No comments:
Post a Comment