Friday, December 21, 2012

Comic Bronze Age


Comic Bronze Age adalah periodesasi era komik setelah Silver Age, tahun 1970-1985. Bronze Age mempertahankan konvensi dari Silver Age dengan judul-judul komik superhero yang masih bertahan di industri. Kamu bisa melihat artikel tentang Comic Silver Age di sini  http://plotpointkreatif.blogspot.com/2012/11/comic-silver-age.html






Istilah ‘Bronze Age’ digunakan pertama kali oleh fan-made komik. Selanjutnya istilah ini dirujuk sebagai bentuk kedewasaan dan komik modern awal tahun ‘70. Salah satu komik yang membuka era ini adalah “Green Lantern”, April 1970. Ditulis oleh Denny O’Neil dan ilustrasi oleh Neal Adams. “Green Lantern” banyak membicarakan kemiskinan dan keraguan pada diri sendiri

Kejadian penting lainnya adalah Jack Kirby meninggalkan Marvel dan kembali ke DC dan menciptakan  series “The Fourth World”. Mort Weisinger, editor utama serial Superman pensiun dan digantikan Schwartz tahun 1970. Era Bronze Age diawali dengan berhentinya para penulis dan seniman komik tua, yang digantikan dengan editor dan creator muda. Para generasi muda ini kenal satu sama lain karena dulu pernah bekerjasama menangani fan club komik

Di waktu yg sama, penerbit masih bertahan dengan merilis komik superhero, menolak banyak judul komik yang dirasa tidak menjual dan bereksperimen di genre horror dan sword-and-socery. Era ini juga ditandai dengan perubahan pada distribusi dan pembeli komik. Seiring waktu, komik yang dijual menebeng di kios koran bergeser menjadi produk mahal dengan dijual di toko buku komik spesial dan aimed at a smaller, core audience of fans. Membesarnya distribusi komik memungkinkan banyak penerbit kecil memasuki pasar, merubah dominasi penerbit besar, membuat variasi pilihan buku.

Isu sosial banyak diangkat dalam komik, dapat kita lihat di tulisan cover buku sebagai bentuk promo.
Contohnya, Spiderman dengan isu drugs. Green Lantern tentang prasangka orang dan ketidakadilan sosial. Isu feminis dan kekuatan perempuan menjadi trends ketika muncul karakter superhero wanita, seperti Spider Woman, Red Sonja, Ms Marvel dan She-Hulk

Penulis dan artist mendapat lebih banyak credit dari ciptaaan mereka meskipun mereka masih berbagi hasil hak cipta dari perusahaan mereka bekerja. Penerbit baru seperti Pacific Comics dan Eclipse Comics bernegosiasi dengan creator mereka dalam kontrak dan hak cipta.

Gaya seni Neal Adams di Green Lantern yang “realis sofistik” menjadi norma baru di indutri komik. Pembeli tidak lagi tertarik dengan gaya rumit Silver Age atau gaya sederghana kartun-kartun Golden Age. Penerbit EC Comics dengan komik horrornya membawa warna baru dengan mempekerjakan banyak creators berbakat dari Asia dan Amerika Latin

No comments:

Post a Comment

PALING BANYAK DIBACA

How To Make Comics oleh Hikmat Darmawan