Tuesday, October 2, 2012

BOOK OF THE DAY #2



"The Children's Homer : The Adventures of Odysseus and the Tale of Troy"

Mengenai raja masyur Odysseus dalam epik Odyssey, kita tahu bahwa Odyssey merupakan warisan karya sastra dunia yang ditulis Homer sekitar tahun 4 SM. Odysseus adalah salah satu raja yang terlibat dalam perang Troya, sebuah perang yang melibatkan banyak raja-raja besar Yunani. Jika kisah tersebut sudah dicetak ulang ratusan kali ke dalam berbagai bahasa dan juga difilmkan dengan berbagai versi (film edukatif ala BBC dan kolosal megah ala Hollywood), lantas, mengapa saya tetap terkesima membaca buku ini?

Odyssey oleh sentuhan tangan si penulis Padraic Colum, memang berbeda. Perbedaanya terasa sekali dalam hal stilistika (gaya berbahasa). Saya tanya kepada kalian : kapan kalian menemukan buku berbahasa Inggris dengan penyebutan kata sapaan thou (dikau) dan thee (anda)?  Nyaris tidak ada buku  terbitan di awal dua dekade 2000-an yang seperti itu. Makanya : buku yang pertama kali rilis tahun 1918 lalu dicetak ulang tahun 2004 ini tetap mempertahankan 'kekolotan' tersebut dengan menghadirkan gaya Middle English ala pujangga macam Yeats dan William Blake, tidak mengikuti pemakaian bahasa sesuai konteks zaman.

“My father, thou shalt learn soon what spirit is in me and what wisdom I have.”

Bahasa ‘ningrat’, jika saya boleh menyebutnya begitu.  Dari sinilah pembaca merasakan sebuah epik klasik bersetting 4 SM,  sebagaimana besarnya hierarki raja-raja agung Yunani. Colum menulis Odyssey lewat tokoh sentral Telemachus (putra Odysseus) yang mengembara demi menemukan ayahnya yang tidak urung kembali ke Ithaka, rumah mereka.

Quote favorit saya di buku ini adalah : “Speak not of my beauty, which departed in the grief I felt when my Lord went to the wars of Troy” –Penelope, permaisuri Odysseus.

Sedap! Betapa temuan buku langka seperti ini menjadi alasan saya untuk tetap setia berburu buku di pasar buku loak.

Pengarang : Padramic Colum (1881–1972)
Penerbit : Aladdin, New York 2004


- Annayu Maharani, Social Media PlotPoint, Chief of Senar Budaya FIB UI

No comments:

Post a Comment

PALING BANYAK DIBACA

How To Make Comics oleh Hikmat Darmawan