Thursday, October 18, 2012

#kamiskomik : Visual Storytelling

Yolaaa! Seperti biasa, kalau kamu nggak simak #kamiskomik minggu ini adalah tepat saat kamu klik posting-an ini. Materi #kamiskomik dari Arief Ash Shiddiq (@alienstartrek) bisa langsung disikaaat! :D

Dalam komik, gambar cuma salah satu cara bercerita, maka:
1. Pikirkan, rasakan. Apa cerita yang ingin disampaikan secara keseluruhan, di sekuens ini, di panel ini?
2. Jangan sampai lupa bahwa saat bicara tentang komik, gambar adalah sarana dan bukan tujuan. Tujuannya tetap menyampaikan cerita.
3. Jangan sampai pembaca terpaku ke satu gambar yang keren, tapi tidak ada guna untuk tuturan cerita.

4. Tanyakan pertanyaan-pertanyaan ini:
- Apa yang saya ingin sampaikan dalam narasi ini secara keseluruhan?
- Perasaan (mood) apa yang ingin saya ciptakan untuk pembaca dalam keseluruhan cerita, dan dalam panel/halaman ini?
- Apa fungsi momen ini dalam cerita secara keseluruhan?
- Bagian apa dari gambar saya yang menyumbang penciptaan makna, atau perasaan yang ingin saya capai?
- Apa yang bisa saya buang tanpa mengubah apa yang saya ingin sampaikan?

5. Saat kita menggambar untuk komik, kita sedang bercerita, bukan sedang berkarya untuk pameran. Kalau gambar kita tidak bisa melayani tujuan besarnya, ia malah membuat pembaca sadar bahwa ia sedang melihat kertas dan tinta, dan bukan sedang tenggelam dalam cerita.

Sebuah gambar pasangan yang sedang makan di restoran bisa punya cerita yang berbeda, yang dibangun dari penggunaan cahaya, staging, framing, dan elemen-elemen lain.

contoh:
 
1. Dengan membuat ruang di antara mereka bebas dari penghalang, kita menciptakan suasana percakapan yang lancar dan positif. Melalui pencahayaan yang rata, ada pesan bahwa kedua orang ini sama kedudukannya.

 





2. Dengan membuat elemen visual yang menghalangi kedua karakter, kita bisa mematahkan dialog pasangan ini. Kita bisa menciptakan suasana bersama tapi saling sendiri. Latar belakang yang berbeda semakin menguatkan rasa bahwa mereka berada di "ruang yang berbeda".

 




3. Dengan memberi cahaya hanya pada salah satu karakter, kita menciptakan fokus positif pada karakter tersebut, dan kesan negatif pada karakter yang dalam bayang-bayang.

 





4. Saat salah satu karakter diberi cahaya yang membuat kontras tone-nya lebih kuat dari yang lain, mata kita akan terpanggil untuk melihat orang itu, dan karenanya ia jadi lebih penting secara visual.



Cheers,
PlotPoint Publishing

No comments:

Post a Comment

PALING BANYAK DIBACA

How To Make Comics oleh Hikmat Darmawan