Thursday, October 11, 2012

Moment Memorable dalam Sensor Komik



Apa sih Comic's Code Authority?

   Dulu, kode etik sensor dalam Comic’c Code Authority komik dijadikan sbg gerakan anti-komik karena boomingnya komik horror yang beredar di pasaran. Munculnya pemberlakuan sensor tersebut juga didukung psikolog Dr Frederic Wertham dalam bukunya “Seduction of the Innocent” yang menyebut komik sebagai “ketidaksesuaian untuk pemikiran kaum muda”.

   Karena itu reputasi komik sempat sangat buruk dan distributor menolak bekerjasama. Pertengahan 50’an saja, hampir 75% komik AS berhenti di industrinya. Sementara itu, terbitan komik di Australia juga menjadi target lembaga sensor komik.

   Len Lawson adalah pembuat komik “Lone Avenger”. Suatu saat,Lawson dipenjara karena kasus pemerkosaan. Karena kasusnya, sebuah koran mengekspos Lawson sebagai “komikus asusila” dan “artis komik kekerasan”. Lone Avanger dilarang beredar di Queensland dan Lawson mendapat reputasi buruk selamanya.

   Moment memobrable lainnya terjadi di tahun '60-an. Ketika Comics Code Authority memberlakukan cap sah sensor, seniman Steve Ditko hampir melanggar aturan dalam komik Marvel di komiknya berjudul Strange Tales. Ia menghapus dua panel terakhir yg seharusnya berisi adegan si Iblis membuka kedok dan ‘menggoda’ sang perempuan.
Kode sensor berlaku untuk adegan sensual. Akhirnya Steve Ditko meminimalisasi ketentuan sensor dengan membagi dgn dua panel dan kedok asli si Iblis bertopeng tidak lain adalah korban si Iblis yang menyamar sendiri.

   Selanjutnya, Marvel kembali mendapat masalah saat membuat cerita tentang teman Spiderman yg menjadi pencandu (tahun 70’an). Komik itu tidak disetujui lembaga sensor karena mengulas tentang drugs. Meskipun begitu, komik tersebut tetap diedarkan karena mendapat dukungan publik dan media. Akhirnya kode sensor dimodifikasi, mereka memperbolehkan kemunculan drugs di komik dengan suatu alasan.

   Cerita tentang memorable moment di sensor komik berakhir di kisah komikus Argentina, Hector Oesterheld. Hector menjadi sangat politis dengan membuat komik biografi Che Guevara dan bergabung di kelompok revolusioner. Tidak lama, ia ditangkap pemerintah. Jurnalis Italia Alberto Ongaro, mendapatkan opini dr pemerintah atas penangkapan Hector, dengan pernyataan sebagai berikut : “Kami menangkap Hector karena ia menulis cerita terbaik tentang Che Guevara dibandingkan penulis lain”. Tidak mampu menyensor komik politik Hector, rezim pemerintah Argentina-lah yang menindak langsung si pengarang.

No comments:

Post a Comment

PALING BANYAK DIBACA

How To Make Comics oleh Hikmat Darmawan