Ini adalah lanjutan "KOMIK EROPA" dengan narasumber @ifanismail [penggiat Rumah Film dan General Manager Wahana Penulis]. Pasti salah satu komik kesayangan kamu berasal dari Benua Biru ini, misalnya saja Tintin, Asterix, Tanguy-Laverdure, dan Lucky Luke.
Apa
aja ciri khas KOMIK EROPA yg bisa kita terapkan kalau mau bikin komik?
KOMIK
EROPA, IMHO, efisien irama berceritanya. Perhatikan pergantian antar panelnya,
lalu bandingkan misalnya dengan manga. Manga
seringkali bertujuan menghanyutkan pembaca dalam suasana cerita, tapi efek
sampingnya : komik jadi panjang banget Sementara
itu, KOMIK EROPA sudah bisa melakukan banyak dalam 2 halaman, Bayangkan manga
tampil mingguan per 2 hlm :D
Sebaliknya,
komik Amerika cenderung sangat padat. Kadang pengadegannya jadi tidak realistis
gara2 itu
KOMIK
EROPA berada di anatara 2 itu. Tak semenghanyutkan manga, tak sepadat Amerika.
Penceritaannya
mengalir dan adegannya enak.
Pelajari
baik-baik transisi antar panel dan pengadegan di KOMIK EROPA. Kadang
terlihat berjarak dan dingin, tapi dalam banayak kasus, keberjarakan itu malah
membuat pembaca aktif berimajinasi karena
materi ceritanya sudah seru. Bahkan pembuatnya juga bisa berjarak, tp jadinya
lebih utuh melihat bangunan cerita. Keberjarakanini
bisa jadi latihan bagi pembuat komik utk melihat ceritanya lebih objektif
Bukan
berarti penceritaannya ikut-ikut dingin
Ciri
ketiga: berasal dari kemampuan berjarak. KOMIK EROPA cenderung satir dan
humoris. Aspek
humor ini ‘appealing’sekali untuk pembaca Indonesia. Humor memang kunci ajaib
untuk memikat pembaca. Cuma,yg
lupa : humor Eropa adalah tipe humor yang menertawakan dan mengkritisi diri sendiri
Pembaca
Indonesia yang tak kenal Eropa Cuma kenal humornya. Misal,
“Asterix” mengkonstruksi identitas sebagai orang Perancis, sekaligus mengkritik
tingkah laku orang Perancis sendiri. Jadi,
tips buat pembaca komik terkait ini: humor memang ampuh. Tapi humor yg bagus
datang dr pengamatan yg peka
Ciri
keempat bisa diperdebatkan: karena keberjarakan pula, KOMIK EROPA sering
menngunakan tokoh utama yg ‘kosong historis’. Apa
itu tokoh “kosong historis”? Lihat “Tintin”, deh.
Siapa
keluarganya, asal usulnya? Demikian dengan “Asterix” dan “Tanguy-Laverdure”. Biasanya
tokoh utama ‘harus’ lengkap kisah hiduonya demi menarik simpati. Ini
malah sebaliknya, pembaca tidak tahu apa-apa tentang mereka. Terlebih,
malah tokoh2 itu enggak ketahuan apa kelemahannya, taku sama apa, dsb. Gimana
bisa simpati? Ternyata bisa.
Dari
kekosongan, bukan sekedar simpati yang dicari, tapi keterpikatan. Tokoh utama
harus menarik
Jika
pembaca sudah tertarik dan mumpung tokoh utama ‘kosong sejarah’, pembaca bisa memproyeksikan diri ke tokoh itu. Artinya,
pembaca bisa membayangkan diri sebagai Tintin yang berani, Asterix yang
cerdik,dsb. Kalau
sudah begini, dijamin ceritanya nempel!
bagusbanget.. saya jadi pengin bikin komik dg setting Eropa boleh dikirim ga???
ReplyDelete