Friday, November 23, 2012

Komik Eropa #2



Ini adalah lanjutan "KOMIK EROPA" dengan narasumber @ifanismail [penggiat Rumah Film dan General Manager Wahana Penulis]. Pasti salah satu komik kesayangan kamu berasal dari Benua Biru ini, misalnya saja Tintin, Asterix, Tanguy-Laverdure, dan Lucky Luke.

Apa aja ciri khas KOMIK EROPA yg bisa kita terapkan kalau mau bikin komik?

KOMIK EROPA, IMHO, efisien irama berceritanya. Perhatikan pergantian antar panelnya, lalu bandingkan misalnya dengan manga. Manga seringkali bertujuan menghanyutkan pembaca dalam suasana cerita, tapi efek sampingnya : komik jadi panjang banget Sementara itu, KOMIK EROPA sudah bisa melakukan banyak dalam 2 halaman, Bayangkan manga tampil mingguan per 2 hlm :D

Sebaliknya, komik Amerika cenderung sangat padat. Kadang pengadegannya jadi tidak realistis gara2 itu
KOMIK EROPA berada di anatara 2 itu. Tak semenghanyutkan manga, tak sepadat Amerika.
Penceritaannya mengalir dan adegannya enak.

Pelajari baik-baik transisi antar panel dan pengadegan di KOMIK EROPA. Kadang terlihat berjarak dan dingin, tapi dalam banayak kasus, keberjarakan itu malah membuat pembaca aktif berimajinasi karena materi ceritanya sudah seru. Bahkan pembuatnya juga bisa berjarak, tp jadinya lebih utuh melihat bangunan cerita. Keberjarakanini bisa jadi latihan bagi pembuat komik utk melihat ceritanya lebih objektif
Bukan berarti penceritaannya ikut-ikut dingin

Ciri ketiga: berasal dari kemampuan berjarak. KOMIK EROPA cenderung satir dan humoris. Aspek humor ini ‘appealing’sekali untuk pembaca Indonesia. Humor memang kunci ajaib untuk memikat pembaca. Cuma,yg lupa : humor Eropa adalah tipe humor yang menertawakan dan mengkritisi diri sendiri

Pembaca Indonesia yang tak kenal Eropa Cuma kenal humornya. Misal, “Asterix” mengkonstruksi identitas sebagai orang Perancis, sekaligus mengkritik tingkah laku orang Perancis sendiri. Jadi, tips buat pembaca komik terkait ini: humor memang ampuh. Tapi humor yg bagus datang dr pengamatan yg peka

Ciri keempat bisa diperdebatkan: karena keberjarakan pula, KOMIK EROPA sering menngunakan tokoh utama yg ‘kosong historis’. Apa itu tokoh “kosong historis”? Lihat “Tintin”, deh.
Siapa keluarganya, asal usulnya? Demikian dengan “Asterix” dan “Tanguy-Laverdure”. Biasanya tokoh utama ‘harus’ lengkap kisah hiduonya demi menarik simpati. Ini malah sebaliknya, pembaca tidak tahu apa-apa tentang mereka. Terlebih, malah tokoh2 itu enggak ketahuan apa kelemahannya, taku sama apa, dsb. Gimana bisa simpati? Ternyata bisa.

Dari kekosongan, bukan sekedar simpati yang dicari, tapi keterpikatan. Tokoh utama harus menarik
Jika pembaca sudah tertarik dan mumpung tokoh utama ‘kosong sejarah’, pembaca bisa memproyeksikan diri ke tokoh itu. Artinya, pembaca bisa membayangkan diri sebagai Tintin yang berani, Asterix yang cerdik,dsb. Kalau sudah begini, dijamin ceritanya nempel!

1 comment:

  1. bagusbanget.. saya jadi pengin bikin komik dg setting Eropa boleh dikirim ga???

    ReplyDelete

PALING BANYAK DIBACA

How To Make Comics oleh Hikmat Darmawan