Wednesday, July 17, 2013

#RaBuku Breakfast at Tiffany's - And Many More


Halo!

Have you ever wondered how it feels to have breakfast while staring into something we adore?  Seperti makan sambil melihat pemandanga, atau melihat binatang yang lucu-lucu.
Nah, kali ini kita akan membahas cerita tentang Holly Golightly, yang setiap hari menikmati sarapan sambil ngeliatin display perhiasan di Tiffany & Co., atau lebih sering dikenal dengan Tiffany’s.

Versi covernya ada banyak. Ini salah satunya :)

Holly Golightly adalah seorang wanita muda misterius berjiwa bebas yang menjadi pujaan kaum pria kelas atas New York – rambut cepaknya mencolok dengan semburat kecoklatan, pirang terang, dan kuning. Tubuhnya ramping dan memancarkan aura sesehat sereal sarapan, kesegaran sabun dan lemon, dan pipinya merona merah jambu. Wajahnya kekanak-kanakan namun tetap menunjukkan kesan wanita dewasa.  Ia dikenal sebagai ratu pesta, simpanan jutawan, dan sekaligus kaki tangan mafia. 
Tokoh Holly yang quirky dan kompleks menjadi salah satu penyedap dalam cerita ini – dengan sifatnya yang impulsif, cuek, dan seenaknya (pokoknya, menyebalkan) – tapi juga memiliki sisi yang manis berhasil membuat pembaca to keep falling in love with her, over and over again
Novel ini diceritakan dari sudut pandang “aku”, seorang pemuda yang diam-diam mengagumi Holly - bagaimana pertemanannya dengan gadis itu membuat “aku” ikut terseret ke dalam kehidupan sosialnya yang bling-bling dan penuh pria, masa lalu Holly yang gelap, sampai membantu Holly melarikan diri – Holly adalah buronan. 
Truman Capote lihai menggabungkan romantisme dan humor, menjadikan novel ini renyah dibaca sekaligus berbobot dan menegangkan. A page-turner!  
The novel was a huge success. Pada tahun 1961, novel Breakfast at Tiffany’s dibuat film oleh sutradara Blake Edwards dengan pemeran utama Audrey Hepburn (Holly Golightly) dan George Peppard (“aku”).

Poster film Breakfast at Tiffany’s
The main casts: George Peppard dan Audrey Hepburn!

Seperti bukunya, film layar perak ini juga mencetak sukses di seluruh dunia dan melambungkan nama Audrey Hepburn sebagai salah satu bintang film papan atas Hollywood.  

Gaun hitam yang dipakai Audrey Hepburn lengkap dengan pipa rokok panjangnya menjadi salah satu fashion icon Hollywod abad ke-20.


Pembuatan filmnya ternyata nggak semulus itu lho. Mulai dari pemilihan peran yang tidak sepakat, sampai jalan cerita film yang beda sama bukunya. 
Truman Capote awalnya ingin Holly Golightly diperankan oleh Marilyn Monroe saat menjual hak untuk pembuatan film novel kepada Paramount Studios. Ketika peran tersebut diberikan pada Audrey Hepburn dan jalan ceritanya diubah menurut selera Holly wood ia (Capote) berkomentar, “Paramount telah mengkhianati saya…”

Pilih yang mana? :p


Tidak seperti novelnya yang memiliki ending menggantung, akhir cerita pada filmnya diubah menjadi happy ending – tokoh “aku” menikah dengan Holly.
Tapi, walaupun struggling di awalnya, film Breakfast at Tiffany’s berhasil masuk nominasi pemenang Piala Oscar 1961!
Antar pemain juga sempat merasa kurang cocok satu sama lain. Misalnya, Audrey Hepburn merasa sulit bekerjasa sama dengan George Peppard karena akting George yang metodis (terlalu diatur). But in the end, they remained close friends until death.
Tiffany’s juga punya andil dalam proses pembuatan film! Tiffany’s pertama kali buka pada hari Minggu khusus supaya proses filming Breakfast at Tiffany’s bisa mengambil setting di dalam toko.
Opening scene film: Holly senang menyantap Danish pastries untuk makan pagi sambil mengagumi display perhiasan Tiffany’s
This iconic opening scene may seem easy – cuma mengamati etalase toko sambil makan. Big mistake. Ternyata pada saat mengambil adegan ini, Audrey ditonton oleh ratusan pejalan kaki yang penasaran, making her nervous. Akibatnya, adegan ini gagal berulang kali.
Audrey Hepburn juga sempat minta agar Danish pastries diganti jadi es krim. Soalnya, dia nggak suka Danish pastries. Adegan ini, definitely not her favourite
Awalnya, Audrey sempat ragu bahwa peran Holly yang kontroversial dan agak slutty akan merusak imagenya. Peran-peran Audrey sebelumnya? Menjadi putri raja dan biarawati. 
Di film ini, Audrey berperan sebagai Holly yang berumur 19 tahun. Padahal, umur aslinya saat itu 31! Film ini dibuat tepat 3 bulan setelah melahirkan anaknya, Sean H. Ferrer.

How sweet :3
 
Saking legendarisnya film ini, sampai-sampai gaun iconic hitam rancangan Givenchy yang dipakai Audrey terjual dalam lelang Christie’s di London seharga 467, 200 poundsterling (sekitar 8 miliar rupiah).


Apartemen yang dipake Holly Golightly juga ikut-ikutan terkenal!

Apartemen Holly Golightly. Ternyata, sofa ini adalah bath tub yang digergaji jadi dua. Whoa.

That apartment still exists now, though. Ini dia tampilan apartemen yang dulunya dipakai untuk setting tempat tinggal Holly, now – dijual seharga 5, 85 juta dollar. Wanna buy?




"The blues are because you're getting fat and maybe it's been raining too long, you're just sad that's all. The mean reds are horrible. Suddenly you're afraid and you don't know what you're afraid of. Do you ever get that feeling?"—Holly Golightly to Paul Varjak.


Sumber:



No comments:

Post a Comment

PALING BANYAK DIBACA

How To Make Comics oleh Hikmat Darmawan