Sunday, March 25, 2012

SENYUM KAYLA


Oleh:  @juzzyoke

“Cerita hari ini tentang apa Bunda?” tanya Kayla, putriku itu, dengan semangat. Dia memang suka sekali jika aku mendongengkan cerita sebelum akhirnya ia terlelap. Sementara aku akan mengusap rambutnya, menciumi dahinya, memberikan ia kasih sayang sementara ia sendiri mungkin tak merasakannya. “Aku mau bunda aja yang bercerita,” ujar Kayla dengan semangat. “Bukunya nggak usah.” Ia berkata sambil mendorong buku-buku cerita yang sebenarnya sudah kusiapkan di pangkuanku. Kemudian ia yang sekarang meletakkan kepalanya di atas pahaku, dan kini Kayla memandangiku dengan mata penuh kepolosan dan senyumannya yang paling manis, berharap aku bisa memperdengarkan sebuah kisah terbaik sepanjang masa. Melihat seulas senyum lugu itu, aku jadi terinspirasi untuk membuat dongeng yang merupakan kisah nyata kehidupanku dan Kayla.
“Baiklah…kalau gitu, gimana kalau bunda cerita tentang anak gadis yang paling cantik sepanjang masa?!” Aku menawarkan.
Anakku itu mengangguk-angguk dengan semangat. “Nama gadis itu Kayla ya, Bunda?”
“Iya, boleh! Nama gadis itu Kayla!” Aku mengabulkan permintaannya.
Kayla begitu senang sampai ia bertepuk tangan, mendengar namanya adalah tokoh utama dongeng.
“Suatu hari, pada zaman dahulu kala, hiduplah seorang gadis cantik sekali, bernama Kayla,” kataku memulai dengan gaya khas mendongeng. “Kamu tahu nggak, kenapa dia bisa menjadi gadis tercantik di negerinya?”
Kayla menggeleng saat aku bertanya.
“Karena dia punya senyum yang luar biasa menawan nan indah. Selain menghiasi wajahnya yang cantik, senyumnya yang manis bisa menenangkan hati yang sedih, senyum itu bisa menaklukkan musuh-musuhnya, dan berkat senyumnya, Kayla bisa menyelamatkan kehidupannya dan ibunya.”
Kayla-ku tercengang. Mungkin ia tidak menyangka bahwa efek seulas senyuman bisa begitu hebat.
“Nah, suatu hari, Kayla yang masih 6 tahun melihat ibunya menangis tersedu-sedu. Ibunya menangis karena mendapat kabar kurang baik dari keluarganya. Ayahnya sakit keras. Ia pun resah memikirkan ayahnya, atau kakek Kayla, yang sedang sakit keras itu. Ia sangat ingin menjenguk sebetulnya. Namun, karena mereka bertengkar dan tidak pernah bertemu selama 6 tahun lebih, sang ibu takut untuk pulang kerumah.”
“Lalu, tiba-tiba, Kayla mendatangi ibunya. Ia mendekat dan kemudian mengusap air mata sang bunda. Dan, ia pun memberikan senyum terbaik itu, senyum yang bisa membuat semua orang bahagia itu. Berkat senyum ajaib Kayla, si ibu jadi merasa kuat dan tegar, dan ia jadi berani datang ke rumah orangtuanya.”
“Terus, si Kakek Kayla di cerita itu marah nggak sama Kayla dan ibunya?” tanya Kayla penasaran.
“Nggak lagi. Kakek bahagia sekali karena bisa bertemu dengan anaknya dan cucunya setelah lama tak berjumpa. Apalagi Kayla dan senyum indahnya membuat kakek jatuh hati. Kakek sayang sekali sama Kayla. Karena senang, kakek berangsur-angsur sembuh. Akhirnya mereka pun tidak pernah bertengkar lagi sampai kakek dan nenek meninggal beberapa tahun kemudian.”
 “Nah, jadi kalau Kayla mau disayang sama orang, jangan sering-sering cemberut ya! Harus senyum yang tulus dari hati,” kataku menutup cerita karanganku. “Oke, karena ceritanya sudah selesai, berarti saatnya kamu tidur.” Aku mengangkat badan mungilnya dan menyelimutinya.
“Makasih Bunda, ceritanya bagus.” Aku tersenyum kecil dan mencium dahinya, dan tak lama, ia langsung tertidur pulas.
Sementara aku belum beranjak dari tempat tidurnya. Aku masih memandangi putriku yang besok akan berusia 17 tahun itu. Kaki-kakinya yang kurus karena lumpuh, dan wajahnya yang khas penderita down syndrome tidak membuat ia kelihatan cacat di mataku. Aku menitikkan air mata melihat putriku yang kecerdasannya seperti anak yang berusia 10 tahun ini. Mungkin ini akibat usahaku yang dulu ingin mengaborsi dia tapi gagal, dan kini, ia yang harus menanggung akibat perbuatanku. Namun, Kayla-ku adalah semangatku sehingga aku bisa hidup mandiri setelah diusir ayahku akibat kehamilanku yang diluar nikah. Kayla-ku adalah lenteraku saat aku hidup terlunta-lunta karena pacarku tidak mau bertanggung jawab. Kayla-ku selalu tahu saat aku dalam titik terendah dalam hidupku, dan tidak ada yang lebih hebat dalam menghilangkan kegundahan hati selain senyum Kayla. Termasuk, saat ia membuatku berani mendatangi ayahku dan pada akhirnya berhasil meluluhkan hati ayahku yang keras. Senyuman Kayla yang magis adalah segalanya bagiku. Jika ia menunjukkan senyum indah menawannya, maka tidak ada yang tidak mencintai Kayla.
@juzzyoke

No comments:

Post a Comment

PALING BANYAK DIBACA

How To Make Comics oleh Hikmat Darmawan