Friday, April 5, 2013

=== SEJARAH PEMBATAS BUKU ===

Adakah diantara kalian yang jika sedang membaca buku harus mempunyai pembatas buku? Atau justru ada yang mengoleksi pembatas buku? Ya, pembatas buku berguna banget menjadi penanda bacaan kita daripada melipat ujung kertas untuk menjadi penanda. Dalam artikel ini,
PlotPoint akan berbagi mengenai sejarah pembatas buku. 

Pembatas buku biasanya terbuat dari kertas tebal/kartu, kulit imitasi, atau kain. Gunanya adalah menjadi penanda dan memudahkan pembaca kembali ke halaman terakhir yang kalian baca. 

Pembatas buku sudah ada pada periode abad pertengahan lho. Dahulu, wujudnya berbentuk strip perkamen kecil yang menempel di folio buk.Buku pun masih terbilang berharga karena masyarakat menengah yang mampu membelinya. Oleh karena itu, pembatas buku pun harus dari bahan yang tidak merusak buku.

Pembatas buku disempurnakan pada akhir abad ke 16 dan Ratu Elizabeth I adalah salah satu yang pertama memilikinya. Pembatas buku modern tersedia dalam berbagai bahan, desain, dan gaya. Pembatas buku kebanyakan berasal dari karton. Variasi lainnya terbuat dari pota, manik- manik, plastik, bahkan ada produk khusus dari batu permata. 

Pembatas buku baru beredar luas tahun 1850, biasanya sudah terdapat di dalam buku tersebut. Salah satu pembatas buku bisa ditemukan dalam buku Recollections of a Literary Life karya Mary Russell Mitford (1852). Dahulu, istilah pembatas buku dalam Bahasa Inggris adalah “marker” (penanda), bukan “bookmark” (pembatas buku). Pembatas buku dari buku-buku yang bernilai sejarah (seperti manuskrip) juga mempunyai nilai sejarah, karena itu tak jarang juga dikoleksi.

Pada tahun 1960-an, mesin pencetak pembatas buku diproduksi di Coventry, UK yang menjadi pusat industri pita sutra. Salah satu pembatas buku pertama diproduksi oleh perusahaan J&J. Selanjutnya perusahaan Thomas Stevens, di Coventry menguasai pasar pembatas buku dan mengakui telah memproduksi 900 desain yang berbeda. 

Pembatas buku bergambar dengan hiasan rajutan diproduksi juga oleh Thomas Stevens tahun 1862, dan jenis ini disebut
Stevengraph. Jenis pembatas buku tertentu menjadi kado spesial saat Hari Libur dan Stevens tampak sengaja membuat edisi spesial tergantung pada hari perayaan. Pembatas buku di abad 19 kebanyakan dibuat utk penanda Alkitab dan buku-buku doa, biasanya terbuat dari pita, sutra tenun, atau kulit Tahun 1880-an produksi sutra tenun mengalami penurunan dan akhirnya pembatas buku banyak dicetak dalam bentuk kertas atau karton. Perkembangan pembatas buku sejajar dengan perkembangan industri buku sendiri, masing-masing produksi meningkat tajam dan membuat hubungan komplementer. Berikut contoh- contoh stevengraph yang trend di abad 19-an (diambil dari stevengraph4u.com)  :



                                                                           
Nah, itu tadi sedikit artikel seputar pembatas buku. Semoga berguna buat menambah pengetahuan umum kamu ya!

1 comment:

  1. Pertamax :D

    Ternyata bentuknya yang dulu itu unik-unik juga yak :D
    Dulu lebar-lebar, yang sekarang kecil-kecil gampang hilang u,u

    ReplyDelete

PALING BANYAK DIBACA

How To Make Comics oleh Hikmat Darmawan