Sunday, March 25, 2012

Cerita Pria yang Sulit Tersenyum



Oleh: @Phiproduction

Dari kecil dia didiagnosa mengalami penyakit kaku wajah. Orang biasanya mengalami ini hanya beberapa hari, tetapi dia sudah mengidapnya sejak kecil. Nama penyakitnya Bell Pasy. Dia menderita penyakit ini saat dia berumur enam tahun. Awalnya dia demam tinggi dan hampir terkena step, kemudian dapat sembuh setelah diberi obat dokter. Tetapi tidak diketahui setelah itu, bahwa obatnya mengalami efek samping hingga dia mengidap Bell Pasy. Dokter beranggapan ini hanya sementara tetapi ternyata dia mengidapnya permanen.
Sejak saat itu dia sangat sulit untuk tersenyum. Dia bisa berbicara tetapi dengan muka yang sangat kaku. Otot dimukanya hanya bisa menstimulus satu gerakan motorik sehingga bila dia merubah mimik mukanya secara dramatis, maka akan mengalami sakit yang luar biasa dan dia sulit untuk merubah kembali ke bentuk awalnya.

Sewaktu SD, banyak guru yang bilang dia adalah anak murung. Saat teman-temannya tertawa atau tersenyum menyapa guru, dia hanya bisa menyapa dengan tanpa ekspresi. Pribadinya bertambah keras karena ayahnya adalah seorang perwira polisi. Dia diajar sangat disiplin. Satu-satunya yang mengerti dia adalah ibunya. Ibunya adalah perawat dan tahu betul bagaimana di dalam hati anaknya itu sebenarnya lembut. Bila dia ditanya oleh guru yang penasaran mengapa dia selalu murung dan kurang senyum, maka dia akan menjelaskan ke guru bahwa dia mengidap penyakit aneh bernama Bell Pesy. Hingga akhirnya bayak yang menjuluki dia Pesy walaupun dia bernama Aditya.

Saat SMA Dia tumbuh menjadi pribadi yang pendiam dan pemalu. Pesy hanya memiliki beberapa teman. Berbeda dengan dirinya, kebanyakan teman-temannya  sangat doyan ngebanyol dan suka hal-hal yang berbau gokil.Teman Pesy hanya Didit. Dia duduk sebangku dan  sudah mengenal Pesy dari SMP. Dia juga tahu bahwa Pesy mengalami penyakit muka kaku dari kecil. Tetapi banyak teman-teman yang lain tidak begitu mempercayai cerita itu dan menganggap Pesy sombong atau sok tangguh. Sampai ada pentolan di sekolah itu bernama Nana yang penasaran dengan kebenaran bahwa Pesy sulit tersenyum.

Nana berpura-pura menantang Pesy untuk duel dengan memanfaatkan Didit. Suatu saat Didit datang ke kelas dengan muka takut dan memberitahu Pesy bahwa Nana menantangnya duel saat pulang. Sepulang sekolah Pesy bertemu dengan Nana di samping sekolahnya. Pesy sendirian karena Didit tidak berani menghadapinya. Nana dibantu oleh ketiga temannya yang juga menantang Pesy.“Heh.. Muka sepa’ nama lo kaya banci Pesy apa Pusy, bau Pesing gw dengernye. Ribut lo ma gw!” Nana mencela Pesy sebelumnya.

Pesy melihatnya tanpa ekspresi walaupun di dalam hati sebenarnya takut karena dia kalah jumlah. Begitu Pesy sudah memasang kuda-kuda tiba-tiba dari belakang ada yang menyergapnya dan dia menjadi tidak bisa bergerak. Ternyata banyak anak-anak lain yang juga penasaran ikut menyergapnya untuk mengetest pesy supaya tertawa terbahak-bahak dengan mengelitikinya. Diantaranya banyak juga cewek-cewek yang suka sama pesy, termasuk juga didit ikut membulying Pesy.

Pertama mereka mencabut sepatunya dan mengkelitiki kakinya dengan bulu ayam. Pesy hanya bengong dan tidak berekspresi sambil berontak. Melihat tidak mempan akhirnya perempuan-perempuan mulai bergerak. Dengan gaya centil mereka mengelitiki perut pesy, tetapi pesy hanya malu-malu tanpa bisa tersenyum. Akhirnya Nana yang sebenarnya ngocol mulai turun tangan. “Pada dodol lo semua”, kata Nana.

Tiba-tiba Nana membuka perutnya yang gendut dan memperagakan seperti tari perut. Semua tertawa terbahak-bahak sementara Pesy hanya bisa meringis karena otot mukanya mulai sakit menahan tawa. Disisi lain para perempuan centil semakin menjadi-jadi mengelitikinya hingga kebagian ketek.

Alih-alih tertawa akhirnya Pesy malah cepirit dan ngompol. Baunya apek dan sangat tidak enak hingga semuanya kabur dan meninggalkan pesy sendirian. Muka Pesy sakit karena menahan tawa yang dipaksa. Dua hari dia dirumah hingga tak bisa sekolah dan wajahnya diberi koyo ganda. Sekembalinya ke sekolah banyak yang mengejeknya diam-diam. Dia semakin menjadi tambah pemalu dan pendiam.

Disaat yang bersamaan datang Sarah. Dia meminta maaf kepada Pesy karena kemarin dia juga ikut membulying.  Dari sekian banyak yang membulying hanya Sarah yang meminta maaf. Sarah sangat cantik dan memiliki senyuman yang indah. Pesy untuk pertama kalinya Jatuh cinta.

Di SMA akhirnya Pesy berteman akrab dengan Sarah. Pesy menceritakan bagaimana dia mengidap penyakitnya dan sarah akhirnya mengerti dengan penyakit Pesy. Sarah memanggil Pesy dengan nama Adit karena dia tahu bahwa Pesy adalah nama penyakit yang membuat adit tersiksa selama ini. Banyak yang mengira akhirnya Sarah berpacaran dengan Pesy. Dia juga memendam rasa ke sarah selama berteman.

Ketika akhirnya lulus SMA, untuk  terakhir kali Pesy  bertemu dengan sarah. Dia ingin mengucapkan perasaannya selama ini tetapi akhirnya tahu bahwa Sarah sudah berpacaran dengan anak Basket SMA-nya. Sebelum berpisah, Sarah memberikan satu kalimat yang akan terus diingatnya terakhir di SMA, ”Adit, Suatu saat kalau  kamu bisa tersenyum maka itu akan semurni embun. Itu karena senyumanmu yang tidak dapat dibuat-buat, itu senyum yang apa adanya. Tetapi kalau kamu belum bisa tersenyum, merunduklah karena orang akan tahu itu sehormat dengan senyuman”

Pesy terdiam dan mencoba untuk tersenyum kepada Sarah tetapi tetap tidak bisa. Setelah jauh dia hanya bisa merunduk ke sarah walaupun dia tidak melihatnya. Sejak selesai di SMA Sarah pergi kuliah ke luar kota dan Pesy meneruskan sekolahnya di kepolisian.

Di kepolisian dia digembleng dengan keras. Karena bapaknya sudah biasa mendidiknya dengan disiplin maka Pesy sudah biasa dan dapat menyelesaikan sekolahnya dengan nilai yang baik. Setelah itu dia ditempatkan di luar daerah selama 2 tahun. Penyakit muka kakunya menjadi slogan untuk para perwira muda yang baru agar jangan banyak cengangas cengenges dan fokus seperti dia.

Selama di sekolah dan di daerah, dia terus memikirkan Sarah. Dia rindu dengan senyuman Sarah. Setelah hampir 3 tahun di daerah, akhirnya Pesy ditugaskan kembali ke Jakarta. Kini sudah 7 tahun lebih dia tidak bertemu dengan Sarah. Dia hanya bermimpi bila suatu saat dia bertemu dengannya, dia hanya ingin tersenyum menyapanya dan menikahinya.
Terdorong oleh niatnya itu maka setelah selesai di kesatuan dia mulai mendatangi psikiater untuk mencoba terapi. Banyak terapi yang dilakukannya dari senam muka sampai hipnotis, dari obat medis sampai akupuntur tetapi semuanya masih gagal dan dia tetap tidak dapat tersenyum.

Suatu saat, ada reuni bareng di suatu café di Jakarta. Anak-anak kelasnya sudah semakin tua dan ada beberapa yang sudah mempunyai anak. Walaupun begitu mereka semua masih tetap ngocol tetapi Pesy masih tetap belum bisa tersenyum apalagi tertawa. Pesy datang hanya ingin mencari tahu keberadaan Sarah, tetapi kebanyakan dari mereka juga tidak contact lagi dengannya.

Hanya ada satu petunjuk yaitu dari Karlina. Dia  pernah terakhir bertemu sarah setahun lalu di sebuah diskotik di daerah kemang. Pesy terkejut mendengar cerita karlina bahwa sarah sudah berubah tidak secantik dulu lagi, karena kini dia menjadi pemakai narkoba.

Pesy tidak percaya dengan kata-kata Karlina. Dia mulai terobsesi mencari keberadaan sarah. Dia meminta bantuan dari kesatuan yang lain untuk melacak keberadaan Sarah. Dimulai dari sekolah SMA-nya,  Pesy akhirnya dapat mengetahui kemana sarah pergi. Dia kuliah di sekolah seni dan Drop Out setelah kuliah 2,5 tahun. Sarah sempat mengganti dua kali mobil karena kecelakaan kecil dan kini dia menetap di apartemen di daerah Jakarta Utara. Dia juga sempat tertangkap tangan membawa ekstasi di suatu konser tetapi dibatalkan oleh jaminan keluarganya 1 tahun lalu. Sepertinya dia menjadi salah pergaulan ketika di kuliah karena depresi.

Setelah mengetahui keberadaannya, Pesy langsung mengecek ke tempat sarah tinggal. Sesampai di apartemennya, ternyata sudah kosong dan hanya ada beberapa orang teman kepolisian. Pesy bertanya tentang kejadian apa di apartemen ini, dan shock mengetahui bahwa Sarah ditemukan Koma didalam apartemen karena Overdosis.

Sebelum terlambat Pesy pergi ke rumah sakit tempat sarah dirawat. Di depan bangsalnya penuh oleh keluarganya yang menangis. Pesy menceritakan kepada keluarganya mengenai siapa dirinya. Menurut cerita dari keluarganya sarah terkena cedera otak serius karena OD. Dia sadar dan dapat melihat tetapi tidak bisa merespon untuk berkata-kata.

Akhirnya Pesy masuk keruangan sarah dirawat. Dia masih teringat sarah yang cantik dulu dan senyumannya serta kata-katanya ke Pesy terakhir, tetapi kini sarah sudah berbeda. Dia kurus, botak dan hanya bisa termangu melihat Pesy.

“Sar, Aku Adit masih ingat?” Pesy berkata dengan mata berkaca-kaca dan terbata-bata.” Si Pria yang sulit untuk tersenyum, teman SMA kamu yang jatuh cinta denganmu.” Sarah tak ada reaksi dan hanya termangu kosong tidak dapat berkata apa-apa.

Pesy mencoba untuk tersenyum walaupun semua ototnya wajahnya kesakitan luar biasa dia terus mencoba. Dia menangis menahan sakit tetapi tetap dia mencoba untuk tersenyum kepada sarah. Hingga akhirnya dia tersenyum sempurna walaupun beberapa kulit di wajahnya berdarah.

“Sar lihat aku tersenyum, Aku ingat saat terakhir kita jumpa, kamu memberi nasihat ke aku dan itu aku pakai selama ini dalam hidupku. Setiap aku merunduk aku mengingatmu. Dan kini setiap aku tersenyum aku mengingatmu sar. Orang tidak akan menghargai  arti dari sebuah senyum seperti aku, karena kebanyakan mereka tersenyum hanya palsu dan untuk tipuan. Tapi aku beda. Aku senyum untuk cinta, untuk kamu sar” Pesy berkata sambil menangis dan tersenyum. Di saat yang bersamaan sarah menangis. Jarinya bergerak kecil meresepon kecil.

Pesy  merawat sarah selama akhir hidupnya. Tetapi sekitar 3 bulan kemudian sarah meninggal.  Setelah sarah meninggal Pesy dapat tersenyum. Bell Pesy yang diidapnya selama ini memudar walaupun wajahnya kini sedikit cacat. Kini Saat Dia tersenyum dia akan mengingat Sarah lewat senyumannya. Dialah alasan Pesy tersenyum, karena senyuman adalah cintanya.


1 comment:

  1. Ternyata ada sarah yang di cintai olehnya,, Memang orang yang diam itu jangan coba untuk anda dekati

    ReplyDelete

PALING BANYAK DIBACA

How To Make Comics oleh Hikmat Darmawan