foto: http://images4.fanpop.com |
Pasti familiar kan dengan karakter suara tokoh Doraemon yang sedikit serak atau suara karakter Shincan yang berat? Mungkin di antara kamu juga ada yang sering menirukan suara mereka. Ya, suara-suara unik itu adalah hasil kreativitas para pengisi suara atau sering kita kenal dengan dubber. Nah, di antara kamu ada yang tertarik menjadi dubber nggak? Kalau tertarik, atau penasaran dunia isi suara itu kayak apa, mendingan kamu simak dulu deh wawancara PlotPoint dengan Nurul Ulfah, pengisi suara yang sempat mengisi suara Shizuka. Yuk!
Bisa dijelasin dulu
dong Mbak, dubber itu apa sih?
Dubber itu kegiatan
menyulihsuarakan film dari bahasa di film itu (bisa Inggris, Korea, India, Mandarin
dan sebagainya ke bahasa Indonesia atau bahasa lain yang diinginkan).
Tugas
dubber itu apa aja sih Mbak? Apakah hanya sebatas mengisi suara aja?
Tugas seorang dubber
tidak hanya sebatas mengisi suara saja, tapi juga sebagai peran yang diisi,
memakai bahasa yang lugas dan enak penyampaiannya. Karena terkadang dan sering
sekali kita dapat naskah yang belum diselaraskan..
Proses sulih suara itu
seperti apa sih?
Prosesnya selalu
menggunakan naskah yang udah dibuat oleh penulis naskah, lalu ada seorang
pengarah dialog yang bertugas mengawasi proses dubbing, dan 1 orang operator.
Nah, proses Mbak Nunu
sendiri bisa sampai kayak sekarang gimana tuh?
Aku dubbing itu start awal kuliah tahun 2003, aku nggak kursus di mana-mana, nekat
aja belajar sendiri dan pede aja. Dari cuma disuruh ikut suara crowded kebakaran, di pasar, bahkan nggak
dapet bayaran apa-apa, hehe. Sampai akhirnya tahun 2004 aku dapat peran
pertamaku di Dora The Explorer jadi ransel..masih sampai sekarang. Yang paling
berkesan waktu aku kepilih jadi peran Shizuka kira kira tahun 2006, bisa
dibilang itu yang ngebuka jalan lebih luas sampe sekarang.
Proses mendalami peran yang
Mbak dapatkan gimana?
Biasanya pada saat ada
kartun atau film baru selalu ada pengcastingan
suara dulu. Nah kalau jam terbang sudah banyak, akan lebih mudah mengisi suara
peran yang diinginkan. Yang memutuskan biasanya klien, dalam hal ini stasiun TV
atau PH (production house), apakah
suara A cocok dengan peran X. Ketika kita dapat sebuah peran biasanya preview dulu untuk melihat karakternya seperti apa..
Apakah riang? Dingin? Jahat atau baik? Ngomongnya lambat, cepet, atau bagaimananya,
semua ada di preview. Semakin banyak jam terbangnya, dengan melihat
sebentar dia udah tau harus gimana..
Suara tas ransel Dora yang lucu dan Shizuka yang lembut juga ternyata diperankan oleh Mbak Nunu lho |
Latihan khusus sih
nggak ada, tapi yang harus dijaga adalah nggak makan gorengan dan minum es
supaya suara tetep fit karena suara adalah modal utama..
Proses sampai jadi
sebuah paket suara itu berapa lama dan sifatnya pra atau berbarengan dengan
film tersebut tayang?
Misalnya 3 hari sebelum
tayang, malahan untuk Korea yang tayang di stasiun TV berlogo ikan terbang itu
seminggu sebelumnya dikerjakan, karena stripping hehe. Standarnya sih 1 hari 2
episode.
Untuk jadi dubber itu
harus kursus dulu nggak sih Mbak?
Iya sekarang memang
banyak sekali kursus seperti itu, tapi nggak menjamin untuk job yang akan
didapat. Karena selera suara kan tentu beda-beda ya. Biasanya juga link sangat
berpengaruh. Recruitmentnya
seringkali tertutup, tapi ada juga yang terbuka. Karena, sekarang kan
tuntutannya industri. Lebih banyak PH meminta dubber yang sudah ‘jadi’. Makanya, biasanya kalau ada yang mau
terjun jadi dubber harus rajin datang ke studio, langsung belajar, learning by doing lah, hehe.
Sampai sekarang Mbak Nunu
menguasai berapa suara dan apa aja?
Sekarang Alhamdulillah
bisa suara anak kecil, dewasa, ibu-ibu dan suara karakter gitu. J
Yang paling susah dari mengisi
suara itu apa?
Hmm..susahnya itu apa
ya.. Kalo aku sih nggak bilang susah, tapi mungkin tantangan di setiap film itu
beda beda. Beda lho ngerjain film realis macam film orang gitu, India, Korea,
sama film kartun. Jangan sampai ngerjain realis tapi tone nya kayak kartun (nggak lucu kan? Hehe). Harus ngepas lipsync, apalagi kalau karakter yang
kita isi itu omongannya cepet. Kalau bisa kita memotong kalimat yang
kepanjangan itu tapi maknanya harus sama. Kayak film Korea, itu mengartikan dari
bahasa Korea ke bahasa Indonesia kadang suka jadi panjang banget. Apalagi
sekarang penggemar Korea kritis-kritis, hehe suka dapet feedback juga saat lagi salah.
Gimana sih Mbak cara
menjaga konsistensi suara kita tetap pada satu tone untuk karakter tertentu? Kan suara karakter beda ya sama suara
asli kita?
Nah sebenarnya itu
adalah bagian dari tugas pengarah dialog, dia mengawasi kalau kita mulai geser
dari karakternya.. Tapi, kalau aku pribadi sih ya fokus aja, jaga nafas, bawa
air minum dan nggak boleh bawa HP!
Karakter yang paling menarik
buat Mbak Nunu sejauh ini apa?
Mmm..apa ya? Banyak
sih, mungkin kalau yang terbaru sekarang ini ada kartun di Disney Junior “Henry
Hugglemonster”.. Aku jadi Henry nya. Itu suara monster anak kecil dengan tone yang tinggi. Wihh sampe tepar kalau
ngerjain 1 episode aja. Kalau yang lain sih banyak yang menarik.
Ini dia, Henry :D |
Apa aja sih yang bikin asik
dari profesi dubber?
Profesi dubber ini
tidak terikat, jadi kita bebas mau jual suara di studio mana aja dan jadwal
bisa atur sendiri.
Di sulih suara ini ada
proses penulisan nggak?
Sebenarnya sih kalau
penulisan nggak ada, karena kita terima naskah dari si penulis naskah. Tapi
kadang proses penulisan itu ada saat dibutuhkan improvisasi akan suatu
karakter, tapi dengan catatan tidak melenceng dari maknanya.
Nah, kalau acuan Mbak
Nunu suara siapa sih Mbak?
Acuanku itu suaranya
Irene Nasution, suaranya cantik banget. Karena suaranyalah aku terpacu ngasah
suara bagus. Suaranya beredar di iklan mana-mana, salah satunya SGM.
Nah, kalau untuk dubber
pemula nih Mbak, apa sih tahap yang harus dilalui, secara kan mungkin
pengalaman dan link belum banyak?
Kenalin suara sendiri
dulu, pede dengan suara sendiri. Rajin datang ke studio dub untuk lihat
prosesnya dan untuk belajar. Mau susah dan korbanin waktu datang hanya untuk
lihat . Kebanyakan pada menyerah di situ karena nggak sabar, maunya instan aja.
Akupun dulu melalui itu kok J.
Dan satu lagi yang harus diingat, attitude
juga harus oke pastinya..
Nah guys, itu tadi
hasil wawancara kita sama Mbak Nurul Ulfah. Gimana, pasti makin ngebuka wawasan
kalian kan tentang dunia kreatif? Ternyata jadi seorang dubber itu
gampang-gampang susah ya, perlu kesabaran dan ketekunan. Buat kalian yang
tertarik jadi pengisi suara, bisa ditiru tips dari Mba Nunu sebagai langkah
awal. Selamat mencoba guys! :D
studionya dimana, Mbak?
ReplyDeleteStudio dub di Surabaya ada nggak ya?
ReplyDeleteMbak, aku ingin jadi dubber..
ReplyDeleteTapi cari lowongan di internet susah.. :(
Sore mba nunu
ReplyDeletesy ari kucing bs meniru suara donald bebek dgn 2 suara bs dibantu g mba makasih y mba
08561217786bb 75883717 terima kasih mba nunu slmt sore
Yg mo jd dubber silahkan search at google: daftar studio dubbing lengkap dgn telp n alamat.
ReplyDeleteSalam sya shofi ba mahasiswa uin, saya ingin sekali jadi dubber, saya hanya modal tekad dan keinginan dan pengen menjadi dubber seperti ba nunu, minta info nya dong ba untuk jadi dubber, dan alamat studio nya.. minta link nya ba makasih
ReplyDeletebelajar dubber disurabaya dimana ya ?
ReplyDeletekeren banget yah bisa dubbing
ReplyDeleteperusahaan multimedia