Friday, June 28, 2013

[#KamisKreatif] Nurul Ulfah: Dubbing Itu Seni


foto: http://images4.fanpop.com

Pasti familiar kan dengan karakter suara tokoh Doraemon yang sedikit serak atau suara karakter Shincan yang berat? Mungkin di antara kamu juga ada yang sering menirukan suara mereka. Ya, suara-suara unik itu adalah hasil kreativitas para pengisi suara atau sering kita kenal dengan dubber. Nah, di antara kamu ada yang tertarik menjadi dubber nggak? Kalau tertarik, atau penasaran dunia isi suara itu kayak apa, mendingan kamu simak dulu deh wawancara PlotPoint dengan Nurul Ulfah, pengisi suara yang sempat mengisi suara Shizuka. Yuk!

Bisa dijelasin dulu dong Mbak,  dubber itu apa sih?
Dubber itu kegiatan menyulihsuarakan film dari bahasa di film itu (bisa Inggris, Korea, India, Mandarin dan sebagainya ke bahasa Indonesia atau bahasa lain yang diinginkan).

Tugas dubber itu apa aja sih Mbak? Apakah hanya sebatas mengisi suara aja?
Tugas seorang dubber tidak hanya sebatas mengisi suara saja, tapi juga sebagai peran yang diisi, memakai bahasa yang lugas dan enak penyampaiannya. Karena terkadang dan sering sekali kita dapat naskah yang belum diselaraskan..

Proses sulih suara itu seperti apa sih?
Prosesnya selalu menggunakan naskah yang udah dibuat oleh penulis naskah, lalu ada seorang pengarah dialog yang bertugas mengawasi proses dubbing, dan 1 orang operator.
Nah, proses Mbak Nunu sendiri bisa sampai kayak sekarang gimana tuh?
Aku dubbing itu start awal kuliah tahun 2003, aku nggak kursus di mana-mana, nekat aja belajar sendiri dan pede aja. Dari cuma disuruh ikut suara crowded kebakaran, di pasar, bahkan nggak dapet bayaran apa-apa, hehe. Sampai akhirnya tahun 2004 aku dapat peran pertamaku di Dora The Explorer jadi ransel..masih sampai sekarang. Yang paling berkesan waktu aku kepilih jadi peran Shizuka kira kira tahun 2006, bisa dibilang itu yang ngebuka jalan lebih luas sampe sekarang.


Proses mendalami peran yang Mbak dapatkan gimana?
Biasanya pada saat ada kartun atau film baru selalu ada pengcastingan suara dulu. Nah kalau jam terbang sudah banyak, akan lebih mudah mengisi suara peran yang diinginkan. Yang memutuskan biasanya klien, dalam hal ini stasiun TV atau PH (production house), apakah suara A cocok dengan peran X. Ketika kita dapat sebuah peran biasanya preview dulu  untuk melihat karakternya seperti apa.. Apakah riang? Dingin? Jahat atau baik? Ngomongnya lambat, cepet, atau bagaimananya, semua ada di preview.  Semakin banyak jam terbangnya, dengan melihat sebentar dia udah tau harus gimana..

Suara tas ransel Dora yang lucu dan Shizuka yang lembut juga ternyata diperankan oleh Mbak Nunu lho
Ada latihan khusus nggak untuk punya suara yang berkarakter?
Latihan khusus sih nggak ada, tapi yang harus dijaga adalah nggak makan gorengan dan minum es supaya suara tetep fit karena suara adalah modal utama..

Proses sampai jadi sebuah paket suara itu berapa lama dan sifatnya pra atau berbarengan dengan film tersebut tayang?

Misalnya 3 hari sebelum tayang, malahan untuk Korea yang tayang di stasiun TV berlogo ikan terbang itu seminggu sebelumnya dikerjakan, karena stripping hehe. Standarnya sih 1 hari 2 episode.


Untuk jadi dubber itu harus kursus dulu nggak sih Mbak?
Iya sekarang memang banyak sekali kursus seperti itu, tapi nggak menjamin untuk job yang akan didapat. Karena selera suara kan tentu beda-beda ya. Biasanya juga link sangat berpengaruh. Recruitmentnya seringkali tertutup, tapi ada juga yang terbuka. Karena, sekarang kan tuntutannya industri. Lebih banyak PH meminta dubber yang sudah ‘jadi’. Makanya, biasanya kalau ada yang mau terjun jadi dubber harus rajin datang ke studio, langsung belajar, learning by doing lah, hehe.

Sampai sekarang Mbak Nunu menguasai berapa suara dan apa aja?
Sekarang Alhamdulillah bisa suara anak kecil, dewasa, ibu-ibu dan suara karakter gitu. J

Yang paling susah dari mengisi suara itu apa?
Hmm..susahnya itu apa ya.. Kalo aku sih nggak bilang susah, tapi mungkin tantangan di setiap film itu beda beda. Beda lho ngerjain film realis macam film orang gitu, India, Korea, sama film kartun. Jangan sampai ngerjain realis tapi tone nya kayak kartun (nggak lucu kan? Hehe). Harus ngepas lipsync, apalagi kalau karakter yang kita isi itu omongannya cepet. Kalau bisa kita memotong kalimat yang kepanjangan itu tapi maknanya harus sama. Kayak film Korea, itu mengartikan dari bahasa Korea ke bahasa Indonesia kadang suka jadi panjang banget. Apalagi sekarang penggemar Korea kritis-kritis, hehe suka dapet feedback juga saat lagi salah.

Gimana sih Mbak cara menjaga konsistensi suara kita tetap pada satu tone untuk karakter tertentu? Kan suara karakter beda ya sama suara asli kita?
Nah sebenarnya itu adalah bagian dari tugas pengarah dialog, dia mengawasi kalau kita mulai geser dari karakternya.. Tapi, kalau aku pribadi sih ya fokus aja, jaga nafas, bawa air minum dan nggak boleh bawa HP!

Karakter yang paling menarik buat Mbak Nunu sejauh ini apa?
Mmm..apa ya? Banyak sih, mungkin kalau yang terbaru sekarang ini ada kartun di Disney Junior “Henry Hugglemonster”.. Aku jadi Henry nya. Itu suara monster anak kecil dengan tone yang tinggi. Wihh sampe tepar kalau ngerjain 1 episode aja. Kalau yang lain sih banyak yang menarik.

Ini dia, Henry :D
Apa aja sih yang bikin asik dari profesi dubber?
Profesi dubber ini tidak terikat, jadi kita bebas mau jual suara di studio mana aja dan jadwal bisa atur sendiri.

Di sulih suara ini ada proses penulisan nggak?
Sebenarnya sih kalau penulisan nggak ada, karena kita terima naskah dari si penulis naskah. Tapi kadang proses penulisan itu ada saat dibutuhkan improvisasi akan suatu karakter, tapi dengan catatan tidak melenceng dari maknanya.

Nah, kalau acuan Mbak Nunu suara siapa sih Mbak?
Acuanku itu suaranya Irene Nasution, suaranya cantik banget. Karena suaranyalah aku terpacu ngasah suara bagus. Suaranya beredar di iklan mana-mana, salah satunya SGM.

Nah, kalau untuk dubber pemula nih Mbak, apa sih tahap yang harus dilalui, secara kan mungkin pengalaman dan link belum banyak?
Kenalin suara sendiri dulu, pede dengan suara sendiri. Rajin datang ke studio dub untuk lihat prosesnya dan untuk belajar. Mau susah dan korbanin waktu datang hanya untuk lihat . Kebanyakan pada menyerah di situ karena nggak sabar, maunya instan aja. Akupun dulu melalui itu kok J. Dan satu lagi yang harus diingat, attitude juga harus oke pastinya..

Nah guys, itu tadi hasil wawancara kita sama Mbak Nurul Ulfah. Gimana, pasti makin ngebuka wawasan kalian kan tentang dunia kreatif? Ternyata jadi seorang dubber itu gampang-gampang susah ya, perlu kesabaran dan ketekunan. Buat kalian yang tertarik jadi pengisi suara, bisa ditiru tips dari Mba Nunu sebagai langkah awal. Selamat mencoba guys! :D

8 comments:

  1. Studio dub di Surabaya ada nggak ya?

    ReplyDelete
  2. Mbak, aku ingin jadi dubber..
    Tapi cari lowongan di internet susah.. :(

    ReplyDelete
  3. Sore mba nunu
    sy ari kucing bs meniru suara donald bebek dgn 2 suara bs dibantu g mba makasih y mba
    08561217786bb 75883717 terima kasih mba nunu slmt sore

    ReplyDelete
  4. Yg mo jd dubber silahkan search at google: daftar studio dubbing lengkap dgn telp n alamat.

    ReplyDelete
  5. Salam sya shofi ba mahasiswa uin, saya ingin sekali jadi dubber, saya hanya modal tekad dan keinginan dan pengen menjadi dubber seperti ba nunu, minta info nya dong ba untuk jadi dubber, dan alamat studio nya.. minta link nya ba makasih

    ReplyDelete
  6. belajar dubber disurabaya dimana ya ?

    ReplyDelete

PALING BANYAK DIBACA

How To Make Comics oleh Hikmat Darmawan